Memoindonesia.co.id – Kedua kata ini muncul dalam pemikiran saya tepatnya pada tanggal 1 Oktober 2021. Pada saat itu saya membawa sahabat dari Jakarta yang datang ke Surabaya untuk berkeliling ke kawasan industri Mojokerto, Pasuruan, dan Surabaya.
Pada saat itu di sekitaran Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto, dan Malang masuk kepada PPKM level 3 atau setelah Pandemi Covid gelombang kedua dan sangat dimungkinkan untuk melakukan perjalanan akan tetapi tetap dengan protokol kesehatan.
Muncul pemikiran dalam mobil saat perjalanan dari Pasuruan ke Malang. Terpikir bagaimana menggambarkan hubungan antar manusia dalam art ini seorang teman sekantor dalam bekerja dan suasana bekerja ini menjadi senang dan bahagia.
Pekerjaan bukanlah menjadi beban dan menyebabkan stres akan tetapi pekerjaan itu dan tantangan serta tujuan bersama bisa tercapai. Itulah gambaran suasana kantor dan yang dirasakan setiap pegawai maupun karyawan.
Ada sesama pegawai atau karyawan yang bisa menjadi kompak dan ada juga sesama pegawai seperti biasa-biasa saja dan bahkan ada juga suasana kantor yang menyeramkan karena hubungan sesama pegawai yang kurang baik.
Sejak saya bertugas di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya bulan Januari 2020 dan sampai tanggal 1 Okober 2021 atau ide itu muncul, saya telah menjalani masa-masa bagaimana suasana kantor dan hubungan sesama pegawai, pimpinan dan stafnya dalam bekerja, berkomunikasi hingga merasakan bahwa bekerja itu harus disenangi dan memiliki teman sejawat adalah suatu kebahagiaan sehingga hasilnya pun senang dan bahagia.
Kata “KONCO” adalah kata pertama yang paling mudah saya dapatkan karena itu adalah kata yang sering ditemui sehari-hari. Dan sering saya mendengar kalau yang diceritakan seseorang itu baik maka respons dari teman bicara menjawab “lah iku KONCO ku”, sebaliknya kalau yang diceritakan seseorang itu tidak baik seperti “konco mu iku pie toh” dan teman bicara menjawab “sopo sing konco, ora konco iku”.
Berarti KONCO itu anggapannya adalah baik, yang mengakui sebagai KONCO adalah baik. Mengapa menambahkan “BUNGAH”? Muncul pemikiran itu setelah berkali-kali mencari di google kata dalam bahasa jawa mendekat dengan pikiran.
Saya pun memilih kata BUNGAH yang berarti gembira atau bahagia. Bagaimana tanggapan orang-orang saat saya menyampaikan ide tersebut? Ini adalah makna yang bisa saya tuliskan setelah mendengarkan pendapat mereka.
Konco Bungah berarti teman senang-senang, dalam art ya… Teman untuk bersenang-senang Konco Bungah berart teman saat bahagia, dalam art ya. Teman yang ada saat berbahagia atau senang saja Konco Bungah berarti teman buat senang dan bahagia, dalam art ya…
Teman yang buat happy-happy saja Konco Bungah berarti Teman yang buat temannya senang dan bahagia Konco Bungah berarti Teman adalah seseorang yang menjadi teman dan bisa membuat bahagia bukan hanya satu pihak akan tetapi kedua belah pihak.
Seperti apa yang saya sebutkan sebelumnya, pekerjaan yang kita lakukan harus disenangi agar tidak menjadi beban, dan bekerja itu tidak dapat kita lakukan sendiri apalagi bercerita pekerjaan kantor, ada teman sejawat.
Dengan adanya teman sejawat pekerjaan dapat terselesaikan dengan mudah dan masalah-masalah yang muncul bisa terselesaikan dan bahkan terselesaikan dengan baik dan hasilnya memuaskan serta muncul rasa bahagia dan itu dirasakan bukan pada diri sendiri saja akan tetapi semua yang terlibat.
Suasana bekerja seperti itu didapatkan setelah sesama rekan atau pegawai memiliki rasa empat. Saya bisa membayangkan prosesnya, ada teman harus pulang ke rumah karena anak sakit, ada teman yang tetap serta mengerjakan, ada yang mondar-mandir, dan lainnya.
Akan tetapi dengan pengenalan dan komunikasi yang lebih baik lagi sesama pegawai atau karyawan membuat saling mengenal dan tahu menempatkan diri, suudzon sesama pegawai hilang, iri hati hilang, semua bisa bercanda.
Pekerjaan selesai, hasil memuaskan, hubungan baik dan setiap pulang kerja membawa senyuman. Dari semua itulah maksud dan art KONCO BUNGAH. Tulisan ini saya persembahkan kepada KONCO BUNGAH di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya. ***
Penulis: Sarsaralos Sivakkar
Terima kasih dan apreasiasi sudah ditayangkan ide atau dapat juga sebagai slogan dalam membentuk semangat kebersamaam
Terimakasih…salam sehat selalu