JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88 AT) Polri sekali lagi membuktikan komitmennya dalam memberantas terorisme di Indonesia.
Sepanjang tahun 2023, tidak kurang dari 142 tersangka teror dari berbagai jaringan berhasil dibekuk dan diproses hukum.
Pada konferensi pers di Bareskrim Polri, Rabu, 20 Desember 2023, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjenpol Ahmad Ramadhan, didampingi Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombespol Aswin Siregar, mengungkapkan rincian penangkapan para tersangka.
“Dari 142 tersangka tersebut, mereka berasal dari beragam jaringan terorisme. Sebanyak 29 orang dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD), 7 orang dari Jamaah Ansharut Syaif (JAS), 50 orang dari Jamaah Islamiyah (JI), dan 5 orang dari Negara Islam Indonesia (NII),” ungkap Ramadhan.
Komposisi gender para tersangka turut dipaparkan. “Berdasarkan data, 138 orang berjenis kelamin laki-laki dan 4 orang berjenis kelamin perempuan,” lanjut Ramadhan.
Ramadhan juga membeberkan operasi penangkapan terhadap kelompok JAD di Jawa Tengah yang berhasil menyita senjata api. Selain itu, penangkapan 59 tersangka dari kelompok AO yang berencana aksi teror di Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Sukabumi juga diungkapkan.
“Kelompok AO ini berniat melancarkan serangan teror di beberapa tempat, namun berkat aksi sigap Densus 88, rencana tersebut berhasil digagalkan,” tegas Ramadhan.
Polri, melalui Densus 88, menegaskan komitmennya untuk terus memburu jaringan terorisme di seluruh Indonesia. Ramadhan juga mengimbau masyarakat untuk turut berperan aktif dalam mencegah penyebaran paham terorisme di lingkungan sekitar.
“Masyarakat dapat menjadi mata dan telinga Densus 88. Jika menemukan kegiatan mencurigakan yang mengarah pada aktivitas terorisme, segera laporkan kepada aparat keamanan terdekat,” pungkasnya.
Tindakan tegas Densus 88 terhadap 142 tersangka terorisme sepanjang tahun 2023 ini menjadi bukti nyata upaya keras pemerintah dalam menjaga keamanan dan ketertiban bangsa.
Kerja sama dari masyarakat menjadi kunci penting dalam melumpuhkan gerakan radikal dan menciptakan Indonesia yang damai serta bebas teror. HUM/RAZ