KOTA TANGERANG, Memoindonesia.co.id – Seorang perawat berinisial H yang berpraktik di sebuah klinik di Larangan, Kota Tangerang, telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pelecehan terhadap seorang pasien perempuan berusia 19 tahun. Perawat H, yang sebelumnya berpraktik seolah-olah sebagai dokter, ditetapkan sebagai tersangka setelah memenuhi panggilan polisi untuk pemeriksaan.
“Terlapor berinisial H telah hadir memenuhi panggilan dan saat ini sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka,” ungkap Kasatreskrim Polres Metro Tangerang Kota, Kompol David Kanitero, pada Selasa, 3 September 2024, seperti dilansir dari detikcom.
Polisi juga menyelidiki izin praktik H serta izin operasional klinik tersebut dengan melibatkan ahli dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia dan Tim Kerja Pelayanan Perizinan Kesra. “Sebelum pemeriksaan terlapor, kami telah melakukan pemeriksaan terhadap ahli profesi terkait,” jelas David.
Setelah melakukan gelar perkara pada pagi hari ini, status H resmi dinaikkan dari penyelidikan ke penyidikan, dan ia ditetapkan sebagai tersangka. “Hasil dari gelar perkara menunjukkan bukti yang cukup untuk menetapkan H sebagai tersangka,” tambahnya.
David menjelaskan bahwa H sebenarnya bukanlah seorang dokter, melainkan seorang perawat yang melakukan praktik ilegal sebagai dokter. “Dari hasil penyidikan, diketahui bahwa H hanya memiliki izin sebagai perawat, bukan sebagai dokter,” jelas David.
Selain itu, H juga merupakan pemilik klinik tersebut, namun izin operasional klinik itu telah kadaluarsa sejak tahun 2022. “Dengan izin klinik yang sudah tidak berlaku, H seharusnya tidak diperbolehkan melakukan kegiatan praktik kesehatan di sana,” tegas David.
Kasus ini bermula dari laporan seorang pasien perempuan berusia 19 tahun yang mengaku dilecehkan oleh H saat menjalani pemeriksaan kesehatan di klinik tersebut. Korban awalnya datang untuk memeriksakan masalah menstruasi yang tidak lancar.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombespol Zain Dwi Nugroho, mengonfirmasi bahwa laporan tersebut telah diterima pada 25 Agustus 2024. “Laporan pelecehan diterima dan saat ini sedang dalam tahap penyelidikan lebih lanjut,” ujar Zain pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Korban menyatakan bahwa pelecehan terjadi saat ia diperiksa oleh H, yang ia kira adalah dokter di klinik tersebut. “Korban melaporkan bahwa pelecehan terjadi selama pemeriksaan medis berlangsung,” imbuh Zain.
“Perawat di klinik Tangerang ditetapkan sebagai tersangka pelecehan setelah diduga melecehkan pasien perempuan selama pemeriksaan medis.” HUM/GIT