JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Kasus korupsi dan pencucian uang yang menjerat mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus bergulir. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mendalami dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan oleh SYL.
SYL sebelumnya telah dijerat dengan tiga sangkaan, yakni pemerasan, gratifikasi, dan pencucian uang. Dalam kasus pemerasan dan gratifikasi, ia telah divonis 12 tahun penjara.
Hukuman SYL Diperberat di Tingkat Banding
Hakim Pengadilan Negeri awalnya menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara kepada SYL. Namun, setelah KPK mengajukan banding, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperberat vonis menjadi 12 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 4 bulan kurungan. Selain itu, SYL juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 44,26 miliar dan USD 30 ribu.
SYL kemudian mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA), tetapi permohonannya ditolak. MA tetap menjatuhkan vonis 12 tahun penjara terhadap mantan Mentan tersebut.
“Tolak kasasi terdakwa dengan perbaikan mengenai redaksi pembebanan uang pengganti kepada terdakwa,” bunyi putusan MA yang diunggah di situs resminya, Jumat, 28 Februari 2025.
KPK Periksa Mantan Pengacara SYL
Tim penyidik KPK memanggil Rasamala Aritonang, mantan pengacara SYL, untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan TPPU dengan tersangka SYL.
“Hari ini KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi dugaan TPK/TPPU di lingkungan Kementerian Pertanian, dengan tersangka SYL,” ujar jubir KPK Tessa Mahardhika kepada wartawan, Rabu, 19 Maret 2025.
Rasamala, yang juga merupakan mantan pegawai KPK, diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan. Hingga saat ini, KPK belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai materi pemeriksaan terhadapnya.
KPK Geledah Kantor Hukum Visi Law
Selain memeriksa Rasamala, KPK juga menggeledah kantor hukum Visi Law di Pondok Indah, Jakarta, yang diduga terkait kasus TPPU dengan tersangka SYL.
“Benar, kantor Visi Law di Pondok Indah digeledah terkait sprindik TPPU tersangka SYL,” kata jubir KPK, Tessa Mahardhika.
Dalam penggeledahan ini, Rasamala disebut turut hadir. Diketahui, Visi Law merupakan firma hukum yang didirikan oleh mantan Jubir KPK, Febri Diansyah, yang juga pernah menjadi kuasa hukum SYL saat kasus ini masih dalam tahap penyidikan.
Kasus dugaan pencucian uang Syahrul Yasin Limpo ini masih terus bergulir. KPK terus mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi guna mengungkap aliran dana dalam perkara ini. HUM/GIT