JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Kejaksaan Agung (Kejagung) melimpahkan berkas penyidikan kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero) ke penuntut umum.
Sebanyak delapan tersangka dalam perkara tersebut segera disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Rabu 5 November 2025.
Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna menyampaikan pelimpahan dilakukan bersama barang bukti dan tersangka ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.
“Hari ini telah diserahkan, tersangka dan berkas juga barang bukti dari penyidik ke penuntut umum di Kejari Jakarta Pusat, atas klaster kedua ya, atas nama delapan tersangka,” ujar Anang kepada wartawan.
Delapan tersangka tersebut diduga terlibat tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina periode 2018–2023 yang menyebabkan kerugian keuangan negara.
“Di mana masing-masing didakwakan melanggar Pasal 2 Ayat 1, Pasal 3 juncto Pasal 18 Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP,” kata Anang.
Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Jakarta Pusat akan menyiapkan surat dakwaan sebelum melimpahkan perkara ke Pengadilan Tipikor untuk disidangkan.
“Nanti setelah diserahkan ke penuntut umum, penuntut umum akan melakukan untuk pelimpahan ke pengadilan,” jelas Anang.
Sebelumnya, Kejagung telah melimpahkan sembilan tersangka dalam klaster pertama yang saat ini tengah menjalani proses persidangan.
Berikut delapan orang tersangka yang dilimpahkan pada kluster kedua adalah:
1. Arief Sukmara (AS), Direktur Gas, Petrokimia & Bisnis Baru PT Pertamina International Shipping (PIS);
2. Dwi Sudarsono (DS), VP Product Trading ISC Pertamina tahun 2019-2020;
3. Hasto Wibowo (HW), SVP Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina tahun 2018-2020;
4. Toto Nugroho (TN), VP Intermediate Supply PT Pertamina (Persero) tahun 2017-2018;
5. Indra Putra Harsono (IP), Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi;
6. Alfian Nasution (AN), VP Supply dan Distribusi PT Pertamina (Persero) tahun 2011-2015;
7. Martin Haendra Nata (MH), Business Development Manager PT Trafigura tahun 2019-2021;
8. Hanung Budya Yuktyanta (HB), Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) tahun 2014.
Sementara itu, tersangka Riza Chalid belum dilimpahkan karena masih berada di luar negeri. “Belum (dilimpahkan), sementara tetap. Itu kan terpisah. Berkasnya kan terpisah. Sementara kita masih menunggu red notice dari Interpol,” pungkas Anang. HUM/GIT

