JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menjamin kehandalan sistem informasi dan perangkat pemilu.
Ia memperingatkan agar KPU berhati-hati dan mewaspadai potensi peretasan dalam acara konsolidasi KPU di Jakarta.
“Saya mengajak jaminan kehandalan sistem informasi dan perangkat-perangkat penunjang pemilu harus berfungsi dengan baik. Harus transparan, terbuka, jangan sampai terjadi peretasan. Hati-hati mengenai ini,” ujar Jokowi.
Presiden menekankan pentingnya transparansi dan kehati-hatian dalam era digital saat ini. Sekecil apapun kelalaian dapat mengganggu kepercayaan publik.
“Dan saya ingin mengingatkan kita berada di era yang serba digital. Sedikit saja ada ketidakcermatan langsung mengganggu kepercayaan masyarakat. Hal semacam ini yang tidak boleh terjadi, semua kita harus bersama-sama menjaga ini,” katanya.
Jokowi menyadari bahwa kelalaian teknis dapat berdampak politis dan merugikan kondusivitas negara.
“Sebab, keteledoran teknis bisa berimplikasi politis, bisa berimplikasi politik, bisa merembet ke mana-mana yang dapat mengganggu kondusivitas negara, yang dapat mengganggu legitimasi kita,” jelasnya.
Presiden juga mengingatkan bahwa Pemilu 2024 semakin dekat, dan KPU dari tingkat pusat hingga daerah harus siap.
“Tidak ada kata yang lain, KPU dari pusat sampai daerah harus siap,” ujar Jokowi.
Jokowi menekankan pentingnya Pemilu yang jujur dan adil, serta meminta KPU untuk menyusun persiapan matang, mengingat tahun ini merupakan tahun pertama pemilu serentak.
“Siap menjalankan pemilu yang jujur dan adil, yang dipercaya oleh rakyat. Dan pemilu 2024 tinggal 45 hari, waktunya sudah sangat dekat,” ucap Jokowi. CAK/RAZ