SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Fakta baru terkait tewasnya 3 pemain band usai menenggak minuman keras di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel Surabaya, dibeberkan Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, sembilan orang yang ikut minum saat perform di bar tersebut membeli miras secara under table kepada bartender atau tanpa melalui kasir.
“Betul under table (tanpa melalui kasir) ke bartender. Harganya Rp 200 ribu per karafe (teko kaca),” ujar Hendro ditemui di kamar mayat RSUD dr. Soetomo, Selasa, 26 Desember 2023.
Namun, ia memastikan miras yang dikonsumsi mereka merupakan minuman bermerek dan bukan miras oplosan asal oplos. Sementara terkait penyebab kematian, polisi masih melakukan pendalaman.
“Minumannya dengan merek. Dua merek kemudian dicampur minuman pemanis jus dengan merek juga, jadi bukan minuman oplosan asal oplos,” pungkasnya.
Hasil penyelidikan kepolisian sudah sejajar dengan pernyataan Yiska Yulia, istri dari William Adolf Refly. Yiska mengatakan ada 8 orang yang turut mengkonsumsi Miras itu.
Mereka membeli dua botol miras jenis Vodka dan sebotol jenis rum putih dan dicampur dengan perasa cranberries.
Belakangan diketahui minuman itu dibeli mereka secara under table alias tidak melalui kasir Cruz Lounge Bar. Mereka langsung beli ke bartender yang bernama Arnold. Miras racikan itu kemudian disajikan dalam wadah pitcher.
“Semua minuman itu disajikan dengan menggunakan pitcher water dan diracik oleh Arnold yang juga bekerja sebagai bartender disitu,” jelas Yiska, Selasa, 26 Desember 2023 dini hari. HUM/CAK