SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Menurut hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Republic Institute (LSRI), Prabowo-Gibran menunjukkan potensi kemenangan satu putaran di Pemilihan Presiden 2024.
Elektabilitas pasangan ini terus meningkat, mencapai 44,1%, dibandingkan dengan 35,3% pada Juni dan 39,3% pada September. Proyeksi menunjukkan tren kenaikan yang berlanjut menjelang pemungutan suara.
Dalam paparan hasil survei yang dilakukan dari 3 hingga 13 November 2023, Dr Sufyanto, peneliti utama The Republic Institute, menjelaskan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran cenderung meningkat secara konsisten, terutama menjelang hari pemilihan.
Kampanye yang akan dimulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 diharapkan dapat memperkuat posisi mereka.
“Saat ini, tingkat keterpilihan Prabowo-Gibran telah mencapai 44,1%, menunjukkan tren positif dibandingkan dengan survei sebelumnya,” kata Dr Sufyanto dalam presentasinya melalui zoom meeting, Minggu, 26 November 2023.
Namun, dukungan terhadap pasangan Ganjar-Mahfud mengalami penurunan signifikan dari 34,9% pada survei September menjadi 27,2%. Sementara Anies-Muhaimin mengalami kenaikan dari 22,8% menjadi 25,2%. Persentase pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) mencapai 3,5%.
Menurut Dr Sufyanto, ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa dukungan kepada Prabowo-Gibran semakin kuat. Pertama, soliditas partai pengusung, dimana dukungan berasal dari Partai Gerindra (77,1%), Demokrat (75,2%), Golkar (70,5%), PAN (64,9%), dan partai lainnya.
Kedua, narasi politik yang diusung Prabowo, yang menonjolkan pendekatan jalan tengah tanpa menjelekkan lawan atau pemerintahan Jokowi, memainkan peran penting dalam menarik pemilih.
“Karakter pemilih Indonesia tidak ingin calon pemimpin yang bersifat konfrontatif,” jelas Dr Sufyanto.
Ketiga, persepsi masyarakat terhadap duet Prabowo-Gibran sebagai kombinasi pemimpin tua dan muda memberikan daya tarik tersendiri.
Dr Sufyanto juga menyebutkan adanya persepsi bahwa dukungan dari pemilih Jokowi juga mengalir ke Prabowo-Gibran, meskipun hal ini lebih bersifat persepsi publik daripada pernyataan resmi elit politik.
Melirik dukungan dari partai pendukung masing-masing calon, PDI Perjuangan (PDIP) menunjukkan soliditas tertinggi pada pasangan Ganjar-Mahfud, dengan dukungan mencapai 79,7%. PPP, Hanura, dan Perindo juga memberikan dukungan, masing-masing sebesar 56,9%, 33,3%, dan 66,7%.
Survei nasional ini melibatkan 1.900 responden dari 38 provinsi di seluruh Indonesia, dengan fokus pada Pulau Jawa sebagai medan laga kunci. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling, dengan Margin of Error (MoE) sebesar 2,62%.
Survei ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya pada Juni dan September 2023, memberikan gambaran mendalam tentang dinamika pemilihan presiden yang semakin dekat. CAK/BAD