JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi dan pemerasan terhadap agen penyalur tenaga kerja asing (TKA) di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Fokus penyidikan kali ini adalah menelusuri aliran uang hasil pemerasan dalam pengurusan dokumen Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA).
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan, pemeriksaan dilakukan pada Senin, 2 Juni 2025, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
Dua saksi dari pihak Kemnaker diperiksa, yaitu Rizky Junianto (RJ), mantan Koordinator Bidang Uji Kelayakan dan Pengesahan RPTKA Direktorat PPTKA, dan Fitriana Susilowati (FS), Pengantar Kerja Ahli Madya di Kemnaker.
“RJ diperiksa terkait aliran uang hasil pemerasan kepada agen TKA yang mengurus dokumen RPTKA di Kemnaker,” ujar Budi dalam keterangannya, Selasa, 3 Juni 2025.
Selain mendalami transaksi mencurigakan, KPK juga menindaklanjuti barang bukti yang ditemukan saat penggeledahan di rumah Rizky Junianto. Untuk saksi Fitriana, penyidik menelusuri aliran dana serupa dan mengungkap siapa saja pihak yang ikut menikmati uang hasil pemerasan.
“Penyidik mendalami peran pihak lain yang turut menikmati uang hasil pemerasan dari agen TKA,” jelas Budi.
Kasus dugaan korupsi ini mencuat dari praktik pemerasan yang terjadi selama periode 2019 hingga 2023. Menurut Plt Deputi Penindakan KPK Asep Guntur Rahayu, terdapat delapan tersangka dalam kasus ini yang diduga merupakan oknum pejabat Kemnaker, terutama di jajaran Dirjen Binapenta.
“Oknum di Kemnaker terbukti memaksa atau meminta imbalan dalam proses pengurusan TKA. Mereka dijerat Pasal 12e dan/atau Pasal 12B UU Tipikor karena memungut dan menerima gratifikasi dari para agen TKA,” ungkap Asep pada Selasa, 20 Mei 2025.
Dari hasil penyelidikan, KPK memperkirakan total uang yang dikumpulkan dari praktik pemerasan terhadap agen penyalur TKA mencapai sekitar Rp 53 miliar.
Uang tersebut diperoleh selama periode 2019-2023 melalui skema pungutan tidak sah dalam pengurusan RPTKA dan dokumen lainnya. HUM/GIT