JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Ketua IM57+ Institute, Lakso Anindito, menyoroti penunjukan eks Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar, sebagai staf khusus (stafsus) Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie.
Lakso menilai, pengangkatan Lili merupakan kemunduran serius bagi komitmen Pemerintah Daerah Kota Tangerang Selatan dalam upaya pemberantasan korupsi.
“Pertama, ini suatu kemunduran yang serius bagi komitmen Pemerintah Daerah Kota Tangerang Selatan terhadap pemberantasan korupsi,” kata Lakso kepada wartawan, Minggu 27 April 2025.
Lakso mengungkapkan, Lili Pintauli memiliki rekam jejak negatif saat menjabat sebagai pimpinan KPK periode 2019-2024. Ia pernah dijatuhi sanksi etik dan bahkan berpotensi diproses pidana atas dugaan penerimaan gratifikasi.
“Bagaimana bisa, pimpinan KPK yang telah dijatuhi putusan etik dan mengundurkan diri saat pemeriksaan pelanggaran etik kedua untuk kasus berbeda, diangkat menjadi staf khusus yang memiliki kedudukan penting dalam memberikan masukan pada wali kota,” tegas Lakso.
Lebih lanjut, ia menilai pelanggaran etik yang pernah dilakukan Lili berpotensi ditindaklanjuti secara pidana, karena terkait dugaan gratifikasi yang masuk dalam ranah tindak pidana korupsi.
“Terlebih, pelanggaran etik itu berpotensi menjadi proses penyelidikan pidana, karena menyangkut dugaan gratifikasi,” imbuhnya.
Lakso juga memperingatkan bahwa penunjukan ini bisa menjadi preseden buruk ke depannya. Ia menekankan pentingnya memilih staf khusus yang memiliki rekam jejak bersih dan berintegritas.
“Kedua, ini bisa menjadi contoh buruk yang berpotensi menjadi preseden. Ketika staf khusus yang dipilih justru memiliki rekam jejak hitam soal integritas, bukannya mendorong perbaikan. Ini memperlihatkan krisis integritas dalam pemilihan pejabat publik,” tandasnya.
Diketahui, Pemkot Tangsel resmi menunjuk mantan Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar, sebagai staf khusus Wali Kota bidang hukum.
Wali Kota Benyamin Davnie menyebutkan bahwa pengalaman Lili di bidang hukum menjadi alasan utama penunjukannya.
“Penegakan hukum akan selalu menjadi lokomotif dalam tindakan administrasi pemerintahan. Oleh karena itu, pengalaman beliau di bidang hukum akan dibutuhkan oleh kami. Beliau akan kami mintakan nasihat dan pandangan hukumnya,” ujar Benyamin, Minggu 27 April 2025.
Benyamin menambahkan, Lili sudah mulai aktif menjalankan tugasnya sebagai staf khusus sejak Senin, 21 April 2025.
“Senin kemarin sudah aktif,” katanya. HUM/GIT