SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Direktur Intelijen Keimigrasian (Dirintelkim), Anom Wibowo memberikan penguatan kepada jajaran intelijen imigrasi. Ia menjelaskan, bahwa fungsi imigrasi mencakup tiga hal penting yang harus dijalankan bersama-sama.
Tiga hal itu meliputi pencatatan orang asing dan WNI yang membuat paspor, pengumpulan PNBP (pendapatan negara bukan pajak) untuk mendukung pembangunan nasional, serta perlindungan WNI di luar negeri dan WNA di Indonesia.
Anom Wibowo juga menekankan bahwa ke depan, tantangan yang dihadapi imigrasi akan semakin rumit, sehingga diperlukan penguatan fungsi intelijen.
“Fenomena dunia yang semakin terbuka, otomatia akan berdampak pada tantangan keimigrasian yang semakin kompleks, hal ini harus disikapi dan disiapkan sebaik mungkin mulai sekarang,” ujar Anom dalam kegiatan “Penguatan Tugas dan Fungsi Intelijen Keimigrasian” di Aula Kantor Imigrasi Surabaya, Jumat, 4 Oktober 2024.
Anom Wibowo menyatakan apresiasinya terhadap partisipasi aktif para peserta, serta berkomitmen menindaklanjuti masukan-masukan yang diberikan.
Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan dan kapasitas jajaran keimigrasian dalam menjalankan tugas intelijen dan menghadapi tantangan yang ada di masa depan.
“Dari beberapa tugas-tugas keimigrasian yang ada, imigrasi juga memiliki peran vital terkait pengamanan kantor dan instalasi vital. Karena itu perlu juga dilakukan pengamanan terhadap anggota dan dokumen-dokumen vital agar bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” urainya.
Sementara itu, sebagai bagian dari penguatan ini, Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim Herdaus mendukung penuh inisiatif tersebut dengan terus memenuhi fasilitas tambahan berupa 28 unit autogate di Bandara Juanda, serta mobil dan motor operasional yang akan didistribusikan secara bertahap ke seluruh satuan kerja imigrasi.
“Sesuai UU Keimigrasian yang baru, satuan kerja imigrasi juga akan dibekali senjata api untuk memperkuat pengamanan,” ujar Herdaus.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemaparan dari Ketua Tim Pengamanan Kantor dan Instalasi Vital Direktorat Jenderal Imigrasi, Mohammad Soleh, yang membahas upaya deteksi dini risiko internal.
Sesi tanya jawab ini dimoderatori oleh Mohammad Novrian Jaya, selaku Kabid Inteldakim Kanim Surabaya. Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang diikuti dengan antusias oleh peserta.
Anom Wibowo hadir ke Surabaya untuk memenuhi undangan kegiatan “Penguatan Tugas dan Fungsi Intelijen Keimigrasian”, di Aula Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya. Acara ini dihadiri oleh seluruh Kepala UPT Imigrasi beserta para pejabat terkait dari wilayah Jawa Timur. HUM/CAK