SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Kaum milenial dan Gen Z, yang menyumbang sekitar 52 persen suara dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu, mulai mencari sosok anak muda untuk maju dalam Pilkada 2024.
Mereka merasa kepemimpinan saat ini tidak memahami tantangan zaman. Oleh karena itu, pelajar dari berbagai SMA/K Negeri dan Swasta se-Surabaya yang tergabung dalam Pelajar Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung Bro Richard Handiwiyanto SH MH MKN.
Ketua PSI, Dion Marcellino, menyatakan bahwa Bro Richard adalah representasi anak muda yang profesional, intelektual, dan memahami situasi kekinian Gen Z dan milenial.
“Kami mengusulkan agar Surabaya ke depan memiliki Surabaya Techno and Culture Centre sebagai wadah meningkatkan kesiapan anak muda di dunia digital, artificial intelligence, blockchain, web3, serta kebudayaan agar kita tidak kehilangan jati diri sebagai anak bangsa,” kata Dion.
Hasil dari KOPDARSUS (Kopi Darat Khusus) yang digelar di The Light Box Cafe ini akan disosialisasikan kepada lingkungan Gen Z dan milenial, partai politik, serta Bro Richard sebagai pihak yang didukung.
“Kami berharap partai-partai mendengar suara dan aspirasi kami. Kami tidak mau hanya dijadikan objek politik kekuasaan semata,” tegas Dion.
Dion juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan saat ini yang dianggap tidak memahami tantangan zaman.
“Pemimpin itu harus paham tantangan zaman. Era digital adalah era yang akan dihadapi oleh milenial dan Gen Z, namun kami tidak melihat political will dari wali kota saat ini untuk menjawab tantangan tersebut,” ujarnya.
Dion menambahkan bahwa Surabaya sebagai kota metropolis kalah dengan Solo yang memiliki Solo Techno Park.
“Di Solo, Mas Gibran memberi ruang untuk mengembangkan potensi anak muda di bidang cyber security, coding, gamers, marketplace, dan lain-lain. Hari ini di belahan dunia, orang sudah bertransaksi menggunakan crypto, sedangkan kita masih mengurus UMKM yang belum tuntas,” tutupnya. HUM/GIT