JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Polda Metro Jaya memastikan bahwa pemeriksaan Siskaeee dalam kasus produksi film porno akan tetap dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Kombespol Ade Safri Simanjuntak, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, meminta agar Siskaeee bersikap kooperatif dan memenuhi panggilan pemeriksaan yang telah diajukan oleh penyidik pada hari ini.
“Siskaeee diharapkan dapat hadir untuk memenuhi panggilan penyidik,” ujar Kombespol Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan pada Kamis, 18 Januari 2024.
Beliau menegaskan bahwa surat panggilan pemeriksaan telah resmi dikirimkan oleh penyidik, dan pemeriksaan akan dilaksanakan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Keberatan Siskaeee dan Permintaan Penundaan
Sebelumnya, Siskaeee, selebgram yang saat ini menjadi tersangka dalam kasus produksi film porno, menunjukkan keberatannya terhadap penetapan status tersangka dan mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 15 Januari 2024. Pihak Siskaeee berpendapat bahwa penetapan sebagai tersangka dinilai terlalu tergesa-gesa.
Siskaeee meminta penundaan pemeriksaan setelah menerima surat panggilan pemeriksaan polisi terkait kasus film porno.
“Sehubungan dengan adanya kabar atau informasi yang baru saja kami dapat dari klien kami Siskaeee bahwa tadi sudah menerima surat panggilan kedua dari penyidik yang dijadwalkan untuk hadir besok Jumat, 19 Januari 2024,” ungkap kuasa hukum Siskaeee, Tofan Agung Ginting, dalam keterangan kepada wartawan pada Kamis, 18 Januari 2024.
Meski demikian, Tofan menyampaikan bahwa kesiapan klien mereka terhadap panggilan kedua tersebut masih belum dapat dipastikan dan tergantung pada keputusan klien.
“Dan kami belum tahu kesiapan klien kami terhadap panggilan kedua tersebut, hadir atau tidaknya tergantung klien kami,” ucapnya.
“Sehingga menurut hemat kami, proses pemeriksaan di Polda Metro Jaya dapat ditunda sampai adanya kepastian hukum dari praperadilan ini, dan kita harus bersama-sama menghormati proses hukum, menjunjung asas equality before the law,” paparnya. CAK/RAZ