JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki kasus baru terkait asuransi di PT Pelni (Persero). Dalam pengadaan barang dan jasa, KPK menduga adanya suap terkait pembayaran komisi asuransi perkapalan selama tahun anggaran 2015-2020.
Ali Fikri, Kabag Pemberitaan KPK, mengonfirmasi bahwa proses penyidikan telah dimulai terkait perkara dugaan korupsi ini.
“KPK saat ini telah memulai proses penyidikan perkara dugaan korupsi terkait dengan pembayaran komisi untuk asuransi perkapalan milik PT Pelni (Persero) tahun anggaran 2015-2020,” ujar Ali Fikri kepada wartawan pada Selasa, 9 Januari 2024.
Ali menyebut bahwa dugaan korupsi ini menimbulkan kerugian negara sejumlah belasan miliar rupiah. Meskipun demikian, rincian lebih lanjut mengenai kasus ini belum dijelaskan oleh Ali.
“Ini modusnya adalah dugaan melawan hukum, Pasal 2 atau Pasal 3, yang diduga merugikan keuangan negara. Sejauh ini sebagai bukti permulaan terkait dengan kerugian keuangan negara mencapai belasan (miliar) rupiah, terus nanti kami kembangkan lebih jauh pada proses penyidikan yang sedang kami lakukan,” katanya.
Ali mengungkap bahwa KPK telah memanggil beberapa saksi terkait kasus ini dan sudah menetapkan tersangka dalam proses penyidikan tersebut.
“Dalam proses penyidikan, tentu KPK telah menetapkan beberapa pihak sebagai tersangka dalam perkara ini,” kata Ali.
“Namun, mengenai kronologi, konstruksinya, siapa yang ditetapkan sebagai tersangka, pasti kami sampaikan nanti ketika proses penyidikan cukup. Ketika melakukan penahanan, di sana pasti kami akan umumkan secara resmi siapa saja yang ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan korupsi dimaksud,” tambahnya. CAK/RAZ