MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Indeks
MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Hukum
  • Gaya Hidup
  • Foto
  • Indeks
Search
  • Kategori Berita
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Pendidikan
    • Ekbis
    • Seni Budaya
    • Olahraga
    • Religi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Link Terkait
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2023 - MemoIndonesia.co.id

KPK Temukan Pengurangan Harga Makan Bergizi Gratis, Kepala BGN Beri Penjelasan

Publisher: Redaktur 8 Maret 2025 3 Min Read
Share
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.
Ad imageAd image

JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya pengurangan harga makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Rp 10.000 menjadi Rp 8.000. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memberikan klarifikasi terkait temuan tersebut.

Dadan menjelaskan bahwa sejak awal, pagu bahan baku makanan telah ditentukan berbeda berdasarkan kelompok penerima.

“KPK belum mendapat penjelasan bahwa pagu bahan baku berbeda sejak awal. Anak PAUD-SD kelas 3 ditetapkan Rp 8.000, sementara anak lainnya Rp 10.000,” kata Dadan pada Sabtu, 8 Maret 2025.

Dadan mengungkapkan bahwa pagu bahan baku bervariasi tergantung wilayah, terutama menyesuaikan indeks kemahalan daerah.

Baca Juga:  KPK Sita Rp 250 Juta saat Geledah Rumah Dinas Mendes Abdul Halim Iskandar

“Sebagai contoh, di Papua, Puncak Jaya, pagu bahan baku mencapai Rp 59.717 per anak. Penggunaan anggaran bahan baku bersifat at cost, artinya jika ada kelebihan akan dikembalikan, sedangkan jika kurang akan ditambah,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa penyusunan pagu bahan baku dilakukan oleh mitra dan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setiap 10 hari.

“Dalam usulan sudah dirinci sejak awal berapa jumlah penerima manfaat masing-masing. Jika dalam 10 hari terjadi kelebihan, maka akan carry over ke periode berikutnya, sementara jika terjadi kekurangan akan dikoreksi di periode selanjutnya,” tambahnya.

Dadan sebelumnya telah bertemu langsung dengan pimpinan KPK pada Rabu, 5 Maret 2025, guna meminta arahan terkait transparansi dalam program Makan Bergizi Gratis, yang memiliki anggaran besar dan cakupan luas.

Baca Juga:  Harun Masiku Saja Kabur, KPK Didesak Segera Tahan Hasto

Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menegaskan bahwa pihaknya menemukan indikasi pengurangan harga makanan, yang dapat berimbas pada kualitas makanan yang diterima oleh anak-anak penerima manfaat.

“Kami menerima laporan bahwa makanan yang seharusnya diterima senilai Rp 10.000, tetapi yang diterima hanya Rp 8.000. Ini harus menjadi perhatian karena dapat berdampak pada kualitas gizi yang diberikan,” ujar Setyo pada Jumat, 7 Maret 2025.

Ia juga mengingatkan agar distribusi anggaran yang berpusat di BGN tidak mengalami penyimpangan saat sampai di daerah.

“Jangan sampai seperti es batu yang mencair, sehingga dana yang seharusnya dialokasikan secara penuh justru berkurang saat sampai di tingkat daerah,” tegasnya.

Baca Juga:  Publik Yakin Hasto Terlibat Kasus Harun Masiku Versi LSI, Ini Kata KPK

Dengan adanya temuan ini, KPK meminta BGN untuk melakukan langkah-langkah preventif guna memastikan anggaran Makan Bergizi Gratis tersalurkan dengan benar tanpa adanya potensi penyimpangan. HUM/GIT

TAGGED: BGN, Dadan Hindayana, indeks kemahalan daerah, Kepala BGN, Ketua KPK, KPK, makan bergizi gratis, MBG, pengurangan harga makanan, Setyo Budiyanto
Share this Article
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Wink0
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ad imageAd image

BERITA TERKINI

Fantastis! Kadis PUPR Sumut Diduga Dapat ‘Jatah’ Rp 8 Miliar dari Proyek Jalan
30 Juni 2025
OTT KPK di Sumut Jadi Tamparan Keras, Menteri PU: Saya Terpukul
30 Juni 2025
Keluhan Jalan Rusak Jadi Kunci OTT KPK: Kadis PUPR Sumut Ditangkap karena Atur Proyek Miliaran
30 Juni 2025
Brian Slay, Panggilan Sayang Bikin Gisel Ngakak
30 Juni 2025
Komisi X DPR Desak Investigasi Tuntas Dugaan Joki Seleksi Masuk UI
30 Juni 2025
Ad imageAd image

NASIONAL

Fantastis! Kadis PUPR Sumut Diduga Dapat ‘Jatah’ Rp 8 Miliar dari Proyek Jalan
30 Juni 2025
OTT KPK di Sumut Jadi Tamparan Keras, Menteri PU: Saya Terpukul
30 Juni 2025
Keluhan Jalan Rusak Jadi Kunci OTT KPK: Kadis PUPR Sumut Ditangkap karena Atur Proyek Miliaran
30 Juni 2025
Richard, George Handiwiyanto, dan Billy yang tergabung dalam Handiwiyanto Law Office (HLO).
“Handiwiyanto Law Office: Dari Daerah, Mendobrak Peta Hukum Nasional”
30 Juni 2025

TERPOPULER

Ajudan Tepis Kabar Hoaks: Presiden Jokowi dalam Keadaan Sehat, Tidak Kritis di Rumah Sakit
28 Juni 2025
Hoaks: Jokowi Kritis dan Dilarikan ke Rumah Sakit, Cek Fakta Sebenarnya!
29 Juni 2025
Baby Margaretha Menangis di Malam Pertama
28 Juni 2025
Cegah Nadiem Makarim ke Luar Negeri, Kejagung Ungkap Alasan Kunci Terkait Kasus Korupsi Chromebook
28 Juni 2025

Baca Berita Lainnya:

Hukum

Fantastis! Kadis PUPR Sumut Diduga Dapat ‘Jatah’ Rp 8 Miliar dari Proyek Jalan

Hukum

OTT KPK di Sumut Jadi Tamparan Keras, Menteri PU: Saya Terpukul

Hukum

Keluhan Jalan Rusak Jadi Kunci OTT KPK: Kadis PUPR Sumut Ditangkap karena Atur Proyek Miliaran

Gaya Hidup

Brian Slay, Panggilan Sayang Bikin Gisel Ngakak

MemoIndonesia.co.id

Memo Indonesia adalah media online yang menyajikan beragam informasi dari seluruh sudut nusantara.

Quick Links
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
About US
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Karir
  • Redaksi

Copyright 2023 – MemoIndonesia.co.id

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?