MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Indeks
MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Hukum
  • Gaya Hidup
  • Foto
  • Indeks
Search
  • Kategori Berita
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Pendidikan
    • Ekbis
    • Seni Budaya
    • Olahraga
    • Religi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Link Terkait
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2023 - MemoIndonesia.co.id

Polisi Autopsi Jenazah Mahasiswa UKI Korban Pengeroyokan di Kampus

Publisher: Redaktur 8 Maret 2025 3 Min Read
Share
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombespol Nicolas Ary Lilipaly (tengah) menjelaskan progres penyelidikan mahasiswa UKI yang tewas dikeroyok.
Ad imageAd image

JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Polisi melakukan autopsi terhadap jenazah mahasiswa Fisipol Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Erza Walewangko (22), yang tewas setelah diduga dikeroyok di lingkungan kampus di Cawang, Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombespol Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan bahwa autopsi dilakukan di RS Polri Kramat Jati. Namun, pihaknya belum dapat memastikan berapa lama proses autopsi akan berlangsung.

“Iya, jenazah korban akan diautopsi. Kami tidak bisa memastikan berapa lama prosesnya,” ujar Nicolas kepada wartawan, Sabtu 8 Maret 2025.

Ada Pesta Miras Sebelum Pengeroyokan
Polisi mengungkap adanya pesta minuman keras (miras) sebelum insiden pengeroyokan yang menyebabkan kematian Kenzha.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombespol Ade Ary Syam Indradi, berdasarkan keterangan saksi EFW, pada Selasa, 4 Maret 2025, sekitar pukul 16.30 WIB, korban bersama beberapa rekannya mengonsumsi arak Bali di lingkungan kampus.

Baca Juga:  Selain Prada Lucky, Ada Korban Lain dalam Kasus Pengeroyokan, Kondisinya Baik

“Awalnya, saksi EFW meminum arak Bali bersama dua temannya, A dan H. Kemudian, sekitar pukul 17.00 WIB, saksi pergi membeli miras dan bertemu dengan korban di pintu keluar kampus. Mereka lalu membeli minuman di Sutoyo, Cawang, sebelum kembali ke dalam kampus,” jelas Ade Ary kepada wartawan, Kamis 6 Maret 2025.

Setelah membeli miras, korban dan sejumlah mahasiswa lainnya, yakni A, H, K, J, S, dan R, kembali mengonsumsi minuman tersebut di taman perpustakaan kampus UKI.

Sekitar pukul 18.00 WIB, terjadi cekcok antara korban dan mahasiswa lainnya. Belum diketahui penyebab pasti pertengkaran tersebut. Cekcok kembali terjadi 1,5 jam kemudian, hingga pihak keamanan kampus turun tangan untuk melerai.

Baca Juga:  Mahasiswa Unej Diduga Bunuh Diri Loncat dari Lantai 8 Gedung Kampus

Saksi EFW sempat memapah korban ke arah pintu keluar, mengira korban akan pulang. Namun, korban justru mengarah ke pagar kampus sambil berteriak dan mengguncang pagar hingga terjatuh bersama pagar tersebut.

“Korban kemudian ditemukan dengan kondisi wajah dan hidung mengeluarkan darah, sebelum akhirnya dibawa ke IGD RS UKI Cawang, Jakarta Timur,” tambahnya.

UKI Siapkan Sanksi untuk Mahasiswa yang Terlibat
Rektor UKI, Dhaniswara K Harjono, menegaskan bahwa kampus akan memberikan sanksi tegas kepada mahasiswa yang terlibat dalam pesta miras sebelum insiden pengeroyokan. Namun, ia belum bisa memastikan bentuk sanksi yang akan diberikan.

“Pasti ada sanksinya. Bentuknya nanti kita lihat,” kata Dhaniswara.

Baca Juga:  Polisi Periksa 13 Mahasiswa Terkait Kematian Kenzha Erza di Kampus UKI

Ia juga menegaskan bahwa UKI melarang keras mahasiswa membawa barang terlarang, termasuk minuman keras, ke dalam lingkungan kampus. Meski begitu, pihak kampus mengakui bahwa pesta miras tersebut luput dari pemantauan.

“Dalam aturan kampus, minum minuman keras itu tidak diperbolehkan. Namun, pada saat kejadian, memang tidak terpantau,” ujarnya.

Saat dilakukan olah TKP, ditemukan botol minuman keras di lokasi kejadian. Namun, Dhaniswara menegaskan bahwa jika kejadian tersebut terpantau lebih awal, mahasiswa yang terlibat pasti sudah diminta keluar atau dipulangkan.

Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Polisi telah memeriksa 18 saksi, termasuk 13 mahasiswa, 4 sekuriti kampus, dan 1 anggota badan otorita kampus. HUM/GIT

TAGGED: autopsi, Fisipol, Kampus, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kenzha Erza Walewangko, Kombespol Nicolas Ary Lilipaly, mahasiswa, Mahasiswa UKI, pengeroyokan, polisi, UKI, Universitas Kristen Indonesia
Share this Article
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Wink0
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ad imageAd image

BERITA TERKINI

Ketua AMPG Jatim, Adiel Muhammad Kanantha (tiga dari kanan) bersama Ketua Umum AMPG Said menberikan keterangan pers disela-sela kegiatan diklat.
AMPG Jatim Ikuti Diklat Nasional, Adiel: Kader Harus Percaya Diri dan Jadi Motor Kemenangan Golkar
4 Oktober 2025
Sidik Jari Rusak, Identifikasi Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Gunakan Tes DNA
4 Oktober 2025
Kesaksian Santri Malang Selamat dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
4 Oktober 2025
Khofifah Pastikan Identifikasi Korban Ponpes Al Khoziny Sesuai Prosedur
4 Oktober 2025
Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Sempat Diwarnai Ketegangan Keluarga dan Petugas
4 Oktober 2025
Ad imageAd image

NASIONAL

Ketua AMPG Jatim, Adiel Muhammad Kanantha (tiga dari kanan) bersama Ketua Umum AMPG Said menberikan keterangan pers disela-sela kegiatan diklat.
AMPG Jatim Ikuti Diklat Nasional, Adiel: Kader Harus Percaya Diri dan Jadi Motor Kemenangan Golkar
4 Oktober 2025
Sidik Jari Rusak, Identifikasi Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Gunakan Tes DNA
4 Oktober 2025
Kesaksian Santri Malang Selamat dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
4 Oktober 2025
Khofifah Pastikan Identifikasi Korban Ponpes Al Khoziny Sesuai Prosedur
4 Oktober 2025

TERPOPULER

Dari kiri: Kakanwil Ditjenpas Kadiyono, Wamen Imipas Silmy Karim, dan Kakanwil Ditjen Imigrasi Novianto Sulastono.
Wamen Imigrasi dan Pemasyarakatan Silmy Karim Tinjau Kanim Pamekasan, Tegaskan Komitmen Pelayanan Publik Berkualitas
3 Oktober 2025
13 Santri Korban Ponpes Sidoarjo Masih Dirawat, Dua Harus Jalani Amputasi
2 Oktober 2025
Ketua DPD Partai Golkar Sidoarjo, Adam Rusydi,
Ketua Golkar Sidoarjo Adam Rusydi Beri Dukungan Moril dan Trauma Healing untuk Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny
3 Oktober 2025
Kakanwil BPN Jatim, Asep Heri meninjau pelayanan didampingi Kepala Kantor Pertanahan Kota Malang, Kusniyati.
Kakanwil BPN Jatim Sidak Kantah Kota Malang: Pastikan Pelayanan Prima dan Siap Raih Predikat WBK
3 Oktober 2025

Baca Berita Lainnya:

Ketua AMPG Jatim, Adiel Muhammad Kanantha (tiga dari kanan) bersama Ketua Umum AMPG Said menberikan keterangan pers disela-sela kegiatan diklat.
Headlines

AMPG Jatim Ikuti Diklat Nasional, Adiel: Kader Harus Percaya Diri dan Jadi Motor Kemenangan Golkar

Peristiwa

Sidik Jari Rusak, Identifikasi Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Gunakan Tes DNA

Peristiwa

Kesaksian Santri Malang Selamat dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

Peristiwa

Khofifah Pastikan Identifikasi Korban Ponpes Al Khoziny Sesuai Prosedur

MemoIndonesia.co.id

Memo Indonesia adalah media online yang menyajikan beragam informasi dari seluruh sudut nusantara.

Quick Links
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
About US
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Karir
  • Redaksi

Copyright 2023 – MemoIndonesia.co.id

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?