MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Indeks
MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Hukum
  • Gaya Hidup
  • Foto
  • Indeks
Search
  • Kategori Berita
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Pendidikan
    • Ekbis
    • Seni Budaya
    • Olahraga
    • Religi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Link Terkait
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2023 - MemoIndonesia.co.id

Kaleidoskop Penegakan Hukum Indonesia Tahun 2024

Publisher: Admin 7 Januari 2025 7 Min Read
Share
Dr. Ir. H. Adies Kadir, S.H., M.Hum.** Wakil Ketua DPR RI, Anggota Komisi III DPR RI
Dr. Ir. H. Adies Kadir, S.H., M.Hum. Wakil Ketua DPR RI, Anggota Komisi III DPR RI
Ad imageAd image

JAKARTA,Memoindonesia.co.id – Tahun 2024 menjadi momen penting dalam perjalanan penegakan hukum di Indonesia, menghadirkan dinamika yang mencerminkan tantangan sekaligus peluang untuk memperbaiki sistem hukum di Indonesia.

“Berbagai persoalan hukum yang muncul menuntut kita untuk membangun keadilan yang transparan, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.”

Pemberantasan korupsi tetap menjadi fokus utama. Kehadiran pimpinan baru dan Dewan Pengawas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan dapat memberikan angin segar dalam pemberantasan korupsi.

Kepemimpinan yang tegas, independen, dan berintegritas sangat dibutuhkan untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap KPK. Melalui reformasi internal yang lebih kuat, peningkatan transparansi, serta pemberdayaan sumber daya manusia yang kompeten, KPK diharapkan dapat memperbaiki citranya.

Penuntasan kasus-kasus lama yang belum selesai menjadi langkah penting dalam memulihkan nama baik lembaga ini yang sebelumnya tercoreng oleh buruknya kepemimpinan.

Keberhasilan KPK dalam memberantas korupsi akan sangat bergantung pada dukungan sinergis antara lembaga negara dan partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi jalannya pemerintahan yang bersih dan transparan.

Di sisi lain, tantangan dalam penegakan hukum juga mencakup integritas dan profesionalisme lembaga peradilan. Mahkamah Agung (MA) telah berupaya keras untuk menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), menunjukkan komitmen untuk membersihkan institusi peradilan dari praktik-praktik korupsi.

Tindakan tegas berupa investigasi internal dan sanksi berat bagi pelanggar merupakan bukti kesungguhan MA dalam menjaga marwah peradilan sebagai benteng keadilan. MA telah menjatuhkan sanksi kepada 206 hakim, termasuk sanksi berat bagi 79 hakim.

Baca Juga:  Adies Kadir: Bapera Tempat untuk Mengembangkan Potensi Generasi Muda Indonesia

Namun, praktik hakim nakal tetap menjadi tantangan serius dalam reformasi peradilan. Kasus suap yang melibatkan hakim pengadilan negeri di Surabaya, serta dugaan praktik hakim nakal terkait vonis ringan dalam kasus korupsi Timah, memicu keprihatinan masyarakat dan menuntut reformasi yang lebih mendalam dalam sistem peradilan.

Meski MA dan Komisi Yudisial terus berupaya memperbaiki integritas aparat peradilan, kasus suap dan keputusan kontroversial masih sering menciptakan keraguan publik.

Langkah positif Presiden Prabowo Subianto yang menyetujui kenaikan gaji hakim diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dan mengurangi perilaku koruptif. Namun, kebijakan ini harus disertai dengan pengawasan ketat, evaluasi kinerja, dan penegakan disiplin yang tegas agar integritas aparat peradilan benar-benar terjaga.

Tahun 2024 juga menjadi tahun penuh tantangan bagi Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). Di bawah komando Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dengan tagline ‘POLRI Presisi’, POLRI menunjukkan tren positif dalam menjaga stabilitas sosial dan keamanan.

Namun, berbagai insiden di internal POLRI, seperti penembakan sesama anggota kepolisian dan pemerasan di acara Djakarta Warehouse Project, mencerminkan perlunya evaluasi mendalam terhadap profesionalisme dan disiplin anggota Polri.

Kejaksaan Agung juga mendapat sorotan terkait beberapa kasus besar, seperti kasus korupsi timah, nikel Blok Mandiodo, dan kasus Thomas Lembong. Meskipun demikian, Kejaksaan Agung berhasil mengembalikan Rp 1,6 triliun ke kas negara, yang menunjukkan komitmennya dalam menangani korupsi.

Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kinerja Kejaksaan Agung dan memastikan penanganan kasus besar dilakukan secara adil, transparan, dan berintegritas.

Baca Juga:  Ada yang Disita saat KPK Geledah Bank Indonesia di Kasus CSR

Masalah overkapasitas di lembaga pemasyarakatan, terutama terkait narapidana kasus narkoba, menjadi sorotan. Solusi segera diperlukan, termasuk penerapan hukuman kerja sosial sebagai alternatif yang lebih rehabilitatif dan mengurangi beban lembaga pemasyarakatan.

Restorative justice juga menjadi pilihan alternatif dalam penyelesaian perkara hukum, terutama untuk kasus ringan yang lebih baik diselesaikan melalui pendekatan dialogis.

Namun, penerapan restorative justice di Indonesia masih terfragmentasi dan inkonsisten, tergantung pada kebijakan masing-masing institusi penegak hukum. Oleh karena itu, diperlukan regulasi nasional yang mengatur restorative justice secara komprehensif untuk memastikan penerapannya adil, transparan, dan konsisten di seluruh tingkat peradilan.

Selain korupsi, peredaran narkotika tetap menjadi ancaman serius bagi keamanan dan kesehatan masyarakat. Penegakan hukum terhadap sindikat narkoba semakin intensif, dengan beberapa bandar besar berhasil ditangkap.

Kerja sama antarnegara sangat diperlukan untuk memberantas penyelundupan narkotika lintas batas. Penguatan kelembagaan Kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) sangat krusial dalam mengatasi masalah ini.

Terrorisme masih menjadi perhatian utama. Meskipun ancaman terorisme berkurang, POLRI berhasil mengamankan 202 tersangka terorisme pada 2024. Deradikalisasi dan pengawasan terhadap pendanaan terorisme terus diperkuat, dengan PPATK berfokus pada pemantauan aliran dana yang digunakan untuk mendanai aktivitas terorisme.

Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 menjadi ujian besar bagi penegakan hukum, terutama terkait politik uang, hoaks, dan ujaran kebencian. Masalah ini menuntut reformasi dalam sistem pengawasan dan penegakan hukum di proses demokrasi.

Baca Juga:  Ditetapkan Tersangka, Ini Penjelasan KPK Peran Hasto Kristiyanto di Kasus Harun Masiku

Era digital juga membawa tantangan baru, terutama dalam penegakan hukum terkait kejahatan siber, seperti pencurian data pribadi dan ransomware. Penanganan terhadap kejahatan siber harus didukung oleh regulasi yang lebih kuat dan penerapan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi yang lebih efektif.

Isu lingkungan dan konflik agraria terus memanas, dengan beberapa kasus besar yang melibatkan perusahaan besar dan berdampak pada masyarakat adat. Pertambangan ilegal juga menjadi masalah lingkungan yang signifikan, mengingat dampak ekologisnya yang besar.

Oleh karena itu, diperlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap sektor pertambangan dan kebijakan yang mendukung pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Secara keseluruhan, tahun 2024 memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya komitmen bersama dalam membangun sistem hukum yang adil dan adaptif. Dengan reformasi yang lebih mendalam dan keberanian dalam menghadapi tantangan, Indonesia dapat memperkuat kepercayaan publik dan menciptakan rasa keadilan yang merata.

Memasuki tahun 2025, diharapkan ada peningkatan konsistensi dalam penegakan hukum, penguatan integritas lembaga penegak hukum, serta akselerasi reformasi peradilan untuk mewujudkan keadilan yang lebih bersih dan terpercaya.

Dengan semangat perubahan dan kerja sama antara pemerintah, aparat penegak hukum, serta masyarakat, Indonesia diharapkan dapat mencapai sistem hukum yang lebih efektif dan berkeadilan. */CAK

Oleh:

Dr. Ir. H. Adies Kadir, S.H., M.Hum,        Wakil Ketua DPR RI,                              Anggota Komisi III DPR RI

TAGGED: Adies Kadir, Anggota Komisi III, Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Yudisial, KPK, Mahkamah Agung, pemberantasan korupsi, Penegakan Hukum Indonesia, Polri, Wakil Ketua DPR RI
Share this Article
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Wink0
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ad imageAd image

BERITA TERKINI

Ketua AMPG Jatim Adiel turut hadir mendampingi Ketua Umum PP AMPG, Said Ali Al Idrus, bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi Surabaya.
AMPG Jatim Siap Berkolaborasi Dukung Program Pendidikan dan Budaya Pemprov Jawa Timur
21 Oktober 2025
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya, Agus Winarto.
Imigrasi Surabaya Catat Beragam Inovasi dan Capaian Strategis Sepanjang Tahun 2025
21 Oktober 2025
Sandra Dewi Gugat Pengembalian Tas Mewah dan Mobil Hadiah, Kejagung: Silakan Ajukan Sesuai UU
21 Oktober 2025
KPK Panggil 5 Direktur Travel Haji Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji Tambahan 2023–2024
21 Oktober 2025
Kubu Ridwan Kamil Minta Lisa Mariana Kooperatif, Ingatkan Ada Konsekuensi Jemput Paksa
21 Oktober 2025
Ad imageAd image

NASIONAL

Sandra Dewi Gugat Pengembalian Tas Mewah dan Mobil Hadiah, Kejagung: Silakan Ajukan Sesuai UU
21 Oktober 2025
KPK Panggil 5 Direktur Travel Haji Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji Tambahan 2023–2024
21 Oktober 2025
Kubu Ridwan Kamil Minta Lisa Mariana Kooperatif, Ingatkan Ada Konsekuensi Jemput Paksa
21 Oktober 2025
Lisa Mariana Absen dari Pemeriksaan Perdana sebagai Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil
21 Oktober 2025

TERPOPULER

Para wanita asing diduga bekerja sebaga LC diamankan petugas imigrasi dalam pengawasan keimigrasian di wilayah Jakarta Utara.
Pakai Visa Turis, Puluhan WNA China & Vietnam Diduga Jadi LC di Jakut — Digerebek Imigrasi!
19 Oktober 2025
Eks ‘Raja OTT’ Harun Al Rasyid Tak Ingin Kembali ke KPK, Pilih Mengabdi di Kementerian Haji dan Umrah
19 Oktober 2025
Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Pilih Tak Kembali ke KPK: Ingin Jaga dari Luar
19 Oktober 2025
Mantan Danpaspampres Era Jokowi Marsda Wahyu Hidayat Wafat
19 Oktober 2025

Baca Berita Lainnya:

Ketua AMPG Jatim Adiel turut hadir mendampingi Ketua Umum PP AMPG, Said Ali Al Idrus, bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi Surabaya.
Jawa Timur

AMPG Jatim Siap Berkolaborasi Dukung Program Pendidikan dan Budaya Pemprov Jawa Timur

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya, Agus Winarto.
Imigrasi

Imigrasi Surabaya Catat Beragam Inovasi dan Capaian Strategis Sepanjang Tahun 2025

Kejaksaan

Sandra Dewi Gugat Pengembalian Tas Mewah dan Mobil Hadiah, Kejagung: Silakan Ajukan Sesuai UU

Korupsi

KPK Panggil 5 Direktur Travel Haji Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji Tambahan 2023–2024

MemoIndonesia.co.id

Memo Indonesia adalah media online yang menyajikan beragam informasi dari seluruh sudut nusantara.

Quick Links
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
About US
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Karir
  • Redaksi

Copyright 2023 – MemoIndonesia.co.id

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?