JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI menangkap 19 tersangka terkait 11 dugaan tindak pidana keimigrasian dalam kurun waktu periode November hingga Desember 2023.
Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Saffar Muhammad Godam, menyampaikan dalam konferensi pers di Kantor Ditjen Imigrasi, Jakarta, bahwa penyelidikan terhadap belasan tersangka dilakukan oleh 11 kantor imigrasi di seluruh Indonesia.
“Jumlah tersangka yang berhasil diamankan mencapai 19 orang, terdiri dari 18 warga negara asing dan satu warga negara Indonesia,” ujar Godam dalam jumpa pers di Kantor Ditjen Imigrasi, Jakarta, pada hari Senin.
Mantan Atase Imigrasi KBRI Singapura ini menambahkan bahwa para tersangka diduga melanggar Pasal 120 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, yang mengatur tentang tindak pidana penyelundupan manusia (TPPM).
“Selain itu, terdapat kasus seorang warga negara asing (WNA) yang mengaku sebagai warga negara Indonesia (WNI), dengan penanganan berdasarkan Pasal 126 huruf c UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian,” lanjutnya.
Ia menyebutkan bahwa tersangka tersebut akan dihadapkan pada sanksi pidana karena memanipulasi data dengan tidak sah atau tidak benar untuk memperoleh dokumen perjalanan Republik Indonesia.
Perlu diketahui, penangkapan ini melibatkan 11 kantor imigrasi di berbagai lokasi di Indonesia, termasuk Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Blitar, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara, Kantor Imigrasi Kelas II Nunukan, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Soetta.
Juga melibatkan Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Wonosobo, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Cilacap, Kantor Imigrasi Kelas III Bima, Kantor Imigrasi Kelas III Non-TPI Cianjur, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, dan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Entikong. CAK/HUM