SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji mengungkapkan, menurunnya titik kebakaran lahan terbuka karena kerja keras personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) melakukan patroli yang digelar rutin.
Sebab, banyaknya kebakaran di lahan terbuka itu adalah efek dari fenomena La Nina. Pasalnya, cuaca ekstrem ini masih terus berlangsung di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk di Jawa Timur.
“Selain itu, kesadaran masyarakat untuk tidak membakar sampah di lahan terbuka yang dikawatirkan untuk merambat ke mana-mana dan menimbulkan polusi udara,” kata Cak Ji, sapaan karib Armuji.
Dikatakan Cak Ji, suhu udara Kota Surabaya masih berkutat di antara 36-39 derajat celcius. Akibatnya, kebakaran lahan terbuka pun kerap terjadi. Untuk itu, ia menegaskan agar semua pihak berpartisipasi untuk menjaga kota Surabaya menjadi kota yang nyaman dengan tidak menimbulkan polusi udara dengan pembakaran sampah di lahan terbuka.
Warga pun juga diimbau agar tidak panik ketika terjadi kebakaran. Lakukan penanganan awal dan menghubungi Command Center 112.
“Alhamdulillah, tahun ini kejadiannya menurun dibandingkan tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, sejak Januari hingga Minggu (3/9/2023), tercatat 244 kali kebakaran non-bangunan atau di lahan terbuka. Rinciannya, kebakaran alang-alang 106 kali, sampah 65 kali dan lainnya 73 kali.
Jumlahnya memang tak sebanyak tahun sebelumnya yang mencapai 550 kejadian hanya dalam sembilan bulan. Tertinggi pada 2019 silam mencapai 949 kejadian. (hum/cak)