JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Proses evakuasi Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang meninggal di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat, telah tuntas. Basarnas menegaskan bahwa tugas mereka dalam operasi ini sudah berakhir, menyusul serah terima jenazah kepada pihak keluarga.
“Soal Juliana sudah selesai, karena tugas kami dari masih terima laporan sampai terevakuasi kita serahkan kepada keluarga dan selanjutnya pihak kepolisian dan diberikan keseluruhan, itu sudah selesai tugas kita,” jelas Kepala Biro Humas dan Umum Basarnas, Hendra Sudirman, pada Sabtu 12 Juli 2025.
Hendra menambahkan bahwa tanggung jawab Basarnas telah terpenuhi, baik secara fungsional maupun moral.
“Tugas kami adalah dedikasi kemanusiaan, kami juga memiliki hati, jadi ketika sudah dipertemukan sudah selesai kepala badan dengan pihak keluarga, menceritakan kronologis proses evakuasi kita itu kami anggap sudah selesai,” ujar Hendra.
Basarnas menyatakan turut berduka cita atas kejadian ini dan tidak ingin berkomentar lebih jauh mengenai insiden tersebut.
Sebelumnya, Ali Mustafa, pemandu Juliana Marins, mengungkapkan fakta mengejutkan. Menurut Ali, Juliana mengaku bahwa Gunung Rinjani adalah pendakian pertamanya.
“Ketika di perjalanan kebetulan kan saya ngobrol dengan Juliana dan saat itu dia mengaku pertama kali naik gunung dan Gunung Rinjani adalah gunung pertama yang dia kunjungi untuk pendakian,” cerita Ali, Kamis 10 Juli 2025.
Ali juga menceritakan bahwa Juliana berjalan lebih lambat dibanding lima turis lainnya dalam rombongan. Kondisi ini membuat Ali selalu berada di belakang untuk menemaninya.
“Kecepatan pendaki kan beda-beda tuh, kebetulan tamu saya yang lain yang lima orang itu, agak cepat jalannya. Berbeda dengan Juliana, agak slow dia jalan sehingga saya selalu berada di belakang menemani Juliana,” imbuh Ali. HUM/GIT