MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Indeks
MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Hukum
  • Gaya Hidup
  • Foto
  • Indeks
Search
  • Kategori Berita
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Pendidikan
    • Ekbis
    • Seni Budaya
    • Olahraga
    • Religi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Link Terkait
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2023 - MemoIndonesia.co.id

Bongkar Dapur Keuangan Parpol: Hasto Ungkap 5 Sumber Dana untuk Gaji Ketum hingga Sekjen

Publisher: Redaktur 27 Juni 2025 2 Min Read
Share
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.
Ad imageAd image

JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Di tengah kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan yang menjeratnya, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto membuka tabir soal sumber pendanaan partai politik di Indonesia.

Hal ini terungkap saat majelis hakim mencecarnya dengan pertanyaan mendasar bagaimana partai membayar gaji petinggi seperti Sekjen dan Ketua Umum, serta membiayai operasional harian?

Pertanyaan itu muncul dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Kamis, 26 Juni 2025. Hasto, yang duduk sebagai terdakwa dalam kasus terkait buron Harun Masiku, menjawab dengan lugas.

“Dana operasi non-partai, itu sumbernya dari mana ya? Untuk katakanlah kesekretariatan, kemudian bayar listrik, bayar karyawan, security, termasuk bayar Sekjen atau bayar Ketua Umum katakanlah. Dari mana dananya itu?” tanya hakim.

Baca Juga:  MAKI Desak KPK Tangkap Harun Masiku: Fokus pada Penangkapan untuk Ungkap Bantuan Penyembunyian

Hasto pun merinci lima sumber dana yang menjadi tulang punggung keuangan PDI-P:

1. Dana APBN: Sumber dana utama berasal dari negara, yang dihitung berdasarkan perolehan suara partai dalam pemilu, yaitu Rp 1.000 per suara.

2. Iuran Wajib Anggota Legislatif: Anggota DPR dan DPRD dari PDI-P wajib menyisihkan sebagian gajinya melalui pemotongan otomatis.

3. Iuran dari Kepala Daerah: Kader yang menjabat sebagai kepala daerah juga ikut berkontribusi.

4. Dana Gotong Royong: Ini adalah potongan otomatis dari rekening pengurus partai setiap bulannya. Hasto menyebutnya sebagai “dana gotong royong”.

5. Bantuan Simpatisan: Partai juga menerima bantuan yang tidak mengikat dari simpatisan atau pendukung perjuangan PDI-P.

Baca Juga:  Rekom Eri Armuji Maju Pilwali Surabaya, Achmad Hidayat: Partai Puas dengan Kinerja Beliau

“Jadi ada lima sumber, Yang Mulia,” tegas Hasto, menjelaskan bahwa sistem ini sudah berjalan secara terstruktur.

Kesaksian Hasto memberikan gambaran transparan tentang bagaimana sebuah partai besar membiayai dirinya sendiri.

Di sisi lain, kasus yang menjerat Hasto tetap menjadi sorotan. Ia didakwa menghalangi KPK menangkap Harun Masiku, buron sejak 2020, dan menyuap mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan sebesar Rp 600 juta untuk meloloskan Harun menjadi anggota DPR. HUM/GIT

TAGGED: bantuan simpatisan, dana apbn, dana gotong royong, Harun Masiku, Hasto Kristiyanto, iuran kepala daerah, iuran wajib anggota legislatif, Ketua Umum, Pengadilan Tipikor Jakarta, Sekjen, Sekjen PDI-P
Share this Article
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Wink0
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ad imageAd image

BERITA TERKINI

Skandal Korupsi Kuota Haji 2024: KPK Temukan Dugaan Penghilangan Bukti, Bos Maktour Bakal Diperiksa
16 Agustus 2025
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Jombang Mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia Ke-80
15 Agustus 2025
Skandal Kuota Haji 2024 Terungkap: Oknum Kemenag Diduga Atur Kuota dan Terima Fee Rp113 Juta per Jemaah
15 Agustus 2025
Don’t Change the Winner Team, Alasan Megawati Kembali Tunjuk Hasto sebagai Sekjen PDI-P
15 Agustus 2025
Jerat Hukum Sudewo, Pengembalian Uang Tak Hapus Pidana Korupsi Proyek Kereta
15 Agustus 2025

NASIONAL

Skandal Korupsi Kuota Haji 2024: KPK Temukan Dugaan Penghilangan Bukti, Bos Maktour Bakal Diperiksa
16 Agustus 2025
Skandal Kuota Haji 2024 Terungkap: Oknum Kemenag Diduga Atur Kuota dan Terima Fee Rp113 Juta per Jemaah
15 Agustus 2025
Don’t Change the Winner Team, Alasan Megawati Kembali Tunjuk Hasto sebagai Sekjen PDI-P
15 Agustus 2025
Skandal Suap Inhutani V: Dirut Minta Mobil Rubicon, KPK Sita Uang Miliaran
15 Agustus 2025

TERPOPULER

Wakil Ketua DPR RI, Dr Ir H adies Kadir, SH, M.Hum
Hemat Rp300 Triliun Lebih, Program Rakyat Tetap Jalan Terus!
13 Agustus 2025
Kakanwil BPN Jawa Tengah, Lampri memberikan cenderamata kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Jateng
BPN Jateng dan Kejaksaan Tinggi Jateng Satukan Kekuatan, Kawal Aset Negara dan Kepentingan Rakyat
13 Agustus 2025
Karutan Medaeng Tomi Elyus bersama Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Kadiyono mendonorkan darahnya.
Semarak Perayaan HUT RI Ke-80, Rutan Surabaya Gelar Donor Darah “Satu Tetes untuk Negeri”
14 Agustus 2025
DPRD Sepakat Makzulkan Bupati Pati, Kemendagri Turun Tangan
14 Agustus 2025

Baca Berita Lainnya:

Hukum

Skandal Korupsi Kuota Haji 2024: KPK Temukan Dugaan Penghilangan Bukti, Bos Maktour Bakal Diperiksa

Pertanahan

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Jombang Mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia Ke-80

Hukum

Skandal Kuota Haji 2024 Terungkap: Oknum Kemenag Diduga Atur Kuota dan Terima Fee Rp113 Juta per Jemaah

Politik

Don’t Change the Winner Team, Alasan Megawati Kembali Tunjuk Hasto sebagai Sekjen PDI-P

MemoIndonesia.co.id

Memo Indonesia adalah media online yang menyajikan beragam informasi dari seluruh sudut nusantara.

Quick Links
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
About US
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Karir
  • Redaksi

Copyright 2023 – MemoIndonesia.co.id

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?