JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kediaman mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), terkait dugaan korupsi di Bank BJB.
Penggeledahan berlangsung di Bandung pada Senin, 10 Maret 2025, dengan KPK menyita sejumlah dokumen dan barang terkait kasus tersebut.
Ketua KPK Setyo Budiyanto menyatakan bahwa barang-barang yang disita masih dalam proses kajian.
“Memang tidak banyak, tapi setidaknya relevan dengan penanganan perkara yang tengah ditangani,” ujarnya di Jakarta, Rabu 12 Maret 2025.
Beberapa hari setelah penggeledahan, RK menyampaikan klarifikasi kepada DPD Golkar Jawa Barat. Berikut tiga pernyataan utama RK:
1. RK dalam Kondisi Baik
Sekretaris DPD Golkar Jawa Barat, MQ Iswara, mengungkapkan bahwa RK menghubunginya pada Jumat malam 15 Maret 2025.
“Alhamdulillah, kami berhasil berkomunikasi dengan Pak Ridwan Kamil sekitar pukul 23.00. Beliau dalam kondisi baik dan berada di Bandung,” kata Iswara di Ciamis.
Iswara juga menjelaskan bahwa RK menghubunginya menggunakan nomor stafnya karena sebelumnya sulit dihubungi melalui nomor pribadinya.
2. Siap Kooperatif dengan KPK
RK menegaskan sikapnya untuk kooperatif dalam penyelidikan yang dilakukan KPK. “Beliau siap memenuhi semua permintaan penyidik, termasuk penyediaan dokumen yang dibutuhkan,” ungkap Iswara.
3. Tegaskan Tidak Terlibat Korupsi Bank BJB
RK menegaskan bahwa dirinya tidak ikut campur dalam dugaan korupsi Bank BJB. “Insyaallah saya tidak terlibat dalam masalah tersebut,” ujar RK seperti disampaikan Iswara.
Meski demikian, RK menyadari risiko jabatannya sebagai gubernur saat kasus ini terjadi. Ia menegaskan siap memberikan informasi dan keterangan kepada KPK terkait dugaan mark-up di salah satu BUMD Pemprov Jabar.
Kasus dugaan korupsi Bank BJB kini menjadi sorotan, dan KPK masih terus mendalami bukti-bukti yang ada. HUM/GIT