JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera memanggil mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), terkait kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB (Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten).
Peneliti ICW, Tibiko Zabar, menilai pemanggilan RK akan mempercepat proses penyidikan, mengingat kasus ini terjadi saat ia masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, yang memiliki tanggung jawab atas BUMD di wilayahnya.
“Dalam tempus (waktu terjadinya tindak pidana) kasus ini, Ridwan Kamil menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, pemegang kekuasaan tertinggi dan punya tanggung jawab atas BUMD. Maka, pemanggilan RK dapat membantu penyidikan lebih cepat,” ujar Tibiko, Sabtu, 15 Maret 2025.
Lebih lanjut, Tibiko menyoroti bahwa korupsi dalam pengadaan barang dan jasa (PBJ) masih sering terjadi meskipun sudah ada regulasi yang ketat. Oleh karena itu, ia mendorong KPK untuk menelusuri aliran uang dan memeriksa pihak lain yang diduga terlibat.
Sebelumnya, tim penyidik KPK menggeledah rumah Ridwan Kamil di Bandung, Jawa Barat, pada Senin, 10 Maret 2025. Dari penggeledahan ini, KPK menyita sejumlah dokumen dan barang yang berkaitan dengan kasus tersebut.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, membenarkan adanya barang-barang yang disita, meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak.
“Pastinya, kalau soal disita atau tidak, pasti ada ya. Beberapa dokumen, beberapa barang, dan itu sedang dikaji oleh penyidik,” ujar Setyo di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Rabu, 12 Maret 2025.
KPK masih terus mengembangkan penyelidikan dan tidak menutup kemungkinan adanya pihak lain yang ikut menikmati aliran dana hasil korupsi ini. HUM/GIT