SOLO, Memoindonesia.co.id – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), mengungkapkan bahwa dirinya sempat bertemu dengan sejumlah relawan saat berada di Jakarta beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu, Jokowi juga berdiskusi dengan Ketua Umum Projo yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi.
Jokowi menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak hanya melibatkan Budi Arie, tetapi juga sejumlah relawan lainnya. Salah satu topik yang dibahas adalah gagasan tentang Partai Super Tbk, sebuah konsep partai politik berbasis kepemilikan bersama.
Dalam keterangannya di kediaman pribadinya di Sumber, Banjarsari, Solo, pada Rabu 5 Maret 2025, Jokowi menjelaskan bahwa Partai Super Tbk adalah partai yang dimiliki oleh seluruh anggota partai politik, dengan sistem pemilihan ketua yang dilakukan secara transparan dan terbuka.
“Partai Super Tbk ini konsepnya terbuka. Pemilihan ketuanya juga dilakukan secara terbuka oleh seluruh anggota, sehingga benar-benar menjadi partai milik bersama,” ujar Jokowi.
Ketika ditanya apakah relawan Projo akan membentuk partai politik berdasarkan konsep ini, Jokowi tidak menutup kemungkinan tersebut.
“Ya mungkin saja (Projo membentuk Partai Super Tbk), tapi saya hanya menyampaikan gagasan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan bahwa gagasan Partai Super Tbk ini rupanya telah diterapkan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Ini hanya gagasan, tapi ternyata sudah diakomodir oleh PSI. Kalau semua partai menerapkan konsep Tbk, tentu akan menjadi partai yang lebih modern,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi juga sempat menyinggung pertemuannya dengan Jokowi pada 20 Februari 2025. Menurutnya, konsep Partai Super Tbk adalah partai yang berasal dari rakyat, dikelola oleh rakyat, dan diperuntukkan bagi rakyat.
“Partai Super Tbk? Ya sudah, terjemahkan saja. Partai dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat,” ujar Budi.
Namun, saat ditanya lebih lanjut mengenai kemungkinan realisasi partai ini, Budi enggan memberikan detail lebih lanjut. “Segitu dulu, jangan banyak-banyak,” pungkasnya. HUM/GIT