JAKARTA, Memoindonesia.co.id – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menyerahkan surat DPP PDI Perjuangan untuk mendukung pencalonan kepala dan wakil kepala daerah di beberapa wilayah. Dukungan resmi diberikan kepada para kader PDI Perjuangan, termasuk Eri Cahyadi-Armuji sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya.
Selain di Surabaya, PDI Perjuangan juga telah memantapkan dukungan resmi kepada Ony Anwar Harsono-Dwi Rianto Jatmiko sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Ngawi. Maryoto Birowo-Didik Girnoto Yekti diusung sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung. Di Kota Blitar, PDI Perjuangan memberikan dukungan kepada Bambang Riyanto dan Bayu Setyo Kuncoro.
Di Kota Probolinggo, partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputeri itu memberikan dukungan kepada Habib Zainal Abidin dan Sri Setyo Pertiwi. Selanjutnya, di Kabupaten Jombang dukungan diberikan kepada pasangan Nyai Mundjidah Wahab-Sumrambah, dan di Kabupaten Sumenep kepada pasangan Achmad Fauzi-KH Imam Hasyim.
Said Abdullah, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, menuturkan bahwa sebagian besar dari ketujuh pasangan tersebut adalah kader tulen PDI Perjuangan.
“Dari ketujuh pasang calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang surat dukungan pencalonan dari DPP PDI Perjuangan telah turun, sebagian besar adalah kader PDI Perjuangan sendiri. Hal ini sekaligus untuk menegaskan peran partai sebagai sumber rekrutmen kepemimpinan. Dengan demikian, bukti kaderisasi di PDI Perjuangan berjalan dengan baik,” ujar Said dalam keterangannya, dikutip Rabu, 31 Juli 2024, seperti dilansir detikcom.
Said, yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Strategis, menegaskan bahwa partai politik tidak boleh hanya dijadikan sebagai alat untuk pencalonan tanpa melibatkan diri dalam proses lebih lanjut.
“Rusak kehidupan demokrasi dan kualitas kepemimpinan di daerah kalau partai politik memosisikan diri seperti itu. PDI Perjuangan bukan sekedar memberikan surat dukungan, tetapi juga memastikan ideologi dan program politik kerakyatan dari partai dituangkan dalam program pembangunan di daerah oleh calon yang kita dukung,” tegasnya.
Said menyebut bahwa pihaknya ingin pilkada ini tidak berbiaya mahal agar peluang korupsi dapat diminimalisir sejak pencalonan. Oleh karena itu, semua partai politik harus mengedepankan kualitas dan integritas calon pemimpin.
“Mari kita berlomba-lomba mencari calon pemimpin yang mumpuni membangun daerah. Kalau semua partai mengajukan calon pemimpin yang kompeten dan berintegritas, maka menu yang baik kita sajikan kepada rakyat. Dengan demikian, siapapun yang terpilih pasti baik untuk daerah,” imbuh pria asal Madura tersebut.
“Dengan pertimbangan di atas, serta kalkulasi politik berdasarkan pemetaan politik dan survei, kami yakin tujuh pasangan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut dapat memenangkan pilkada November nanti. Ini sekaligus doa dan harapan kami,” pungkasnya. HUM/GIT