JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) telah memutuskan bahwa Ketua KPU Hasyim Asy’ari bersalah dalam kasus tindak asusila terhadap seorang anggota PPLN wilayah Eropa, yang menyebabkan korban mengalami gangguan kesehatan.
Hasyim Asy’ari merupakan teradu atas dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) dalam perkara Nomor 90/PKE-DKPP/V/2024. DKPP menyatakan bahwa Hasyim terbukti melakukan tindakan asusila.
“Teradu merayu dan membujuk Pengadu untuk melakukan hubungan badan. Pada awalnya, Pengadu terus menolak, namun Teradu tetap memaksa Pengadu untuk melakukan hubungan badan. Pada akhirnya hubungan badan itu terjadi,” kata anggota majelis sidang DKPP saat membacakan putusan pada Rabu, 3 Juli 2024 seperti dilansir detikcom.
DKPP menjelaskan bahwa pelecehan tersebut terjadi di Belanda pada Oktober 2023. Setelah pemaksaan itu, korban mengalami gangguan kesehatan.
“Dalam sidang pemeriksaan, Pengadu menyatakan setelah kejadian tersebut, seminggu kemudian Pengadu mengalami gangguan kesehatan fisik. Pada tanggal 18 Oktober 2023, Pengadu melakukan pemeriksaan ke dokter umum atas gejala yang dialami sebelumnya,” ujar DKPP.
Hasil konsultasi dengan dokter merekomendasikan agar korban dan Hasyim melakukan pemeriksaan kesehatan bersama. Korban menghubungi Hasyim terkait saran tersebut pada 31 Oktober 2023.
“Hasil konsultasi dengan dokter menganjurkan agar dilakukan pemeriksaan lanjutan bersama antara Pengadu dan Teradu. Pada tanggal 31 Oktober 2023, Pengadu menghubungi Teradu melalui pesan WhatsApp agar Teradu juga melakukan pemeriksaan kesehatan sebagaimana dianjurkan oleh dokter,” ujar DKPP.
Hasyim telah dinyatakan bersalah dalam perbuatan asusila terhadap anggota PPLN wilayah Eropa. DKPP memutuskan untuk mencopot Hasyim Asy’ari dari jabatannya sebagai Ketua KPU. HUM/GIT