DENPASAR, Memoindonesia.co.id – Hyoyeon SNSD, anggota girlband ‘Girl’s Generation’, bersama dengan beberapa idol K-pop lain seperti Dita Karang dari ‘Secret Number’ dan Bomi Yoon dari ‘Apink’, sedang dalam pemeriksaan Imigrasi Bali.
Mereka diduga melanggar izin tinggal karena terlibat dalam syuting untuk sebuah acara reality show yang ditayangkan di TV Korea Selatan.
Sebanyak 31 warga negara asing (WNA) dari Korea Selatan (Korsel) dan satu warga negara Indonesia (WNI) sedang diperiksa di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai.
“Imigrasi Ngurah Rai sedang mengambil keterangan terhadap WN Korea Selatan tersebut,” kata Kepala Imigrasi Ngurah Rai, Suhendra.
Suhendra mengungkapkan bahwa 31 WNA dari Korsel dan 1 WNI tersebut sedang diperiksa atas dugaan pelanggaran izin tinggal keimigrasian yang dilakukan oleh produser dalam pembuatan reality show (film) ‘Pick Me Trip in Bali’.
Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Imigrasi Ngurah Rai mendapatkan informasi tentang aktivitas ini pada Kamis, 25 April 2024.
Informasi tersebut didasarkan pada surat Direktur Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang menjelaskan adanya indikasi/dugaan pelanggaran izin produksi film oleh orang asing di Indonesia.
Tim Inteldakim Imigrasi Ngurah Rai kemudian melakukan pengawasan keimigrasian untuk menindaklanjuti informasi ini di dua lokasi di wilayah Uluwatu.
Setelah melakukan pengamatan di lapangan, ditemukan 31 WNA dari Korsel yang sedang melakukan pengambilan gambar (syuting) di area tersebut.
“31 orang tersebut terdiri dari produser, kru, dan artis,” terang Suhendra.
Berdasarkan data keimigrasian, 31 WNA dari Korsel dan 1 WNI tersebut masuk ke wilayah Indonesia melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada 21 April 2024. Mereka memasuki Indonesia menggunakan Visa on Arrival (VOA) dan e-VOA.
Suhendra mengimbau agar mereka mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia. Imigrasi Ngurah Rai akan memberikan tindakan sesuai ketentuan yang berlaku jika mereka terbukti melakukan pelanggaran.
“Kami mengimbau orang asing yang akan beraktivitas di Indonesia untuk mematuhi aturan dan mekanisme yang berlaku,” tutup Suhendra. HUM/GIT