BANDUNG, Memoindonesia.co.id – Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung bekerja sama dengan BPSDM Hukum dan HAM mengadakan penguatan kehumasan bagi pengelola humas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenkumham se-Bandung Raya, di Aula Soepomo, Kanim Bandung, Selasa, 20 Februari 2024.
Narasumber kegiatan adalah Sopi Ahyar SH LLM, Widyaiswara Ahli Muda dan Praktisi Protokol dan Kehumasan BPSDM Hukum dan HAM.
Dalam pembukaannya, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung Agung Pramono menyatakan bahwa peran kehumasan saat ini di pemerintahan sangatlah besar khususnya bagi instansi layanan publik.
“Bidang kehumasan menjadi hal strategis dalam penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai pengenalan institusi kepada masyarakat dan bagaimana institusi tersebut berkinerja,” ujarnya.
Sementara itu, narasumber Sopi Ahyar mengatakan, identifikasi masalah humas pemerintah saat ini antara lain belum selarasnya strategi kehumasan, penempatan SDM humas yang kurang tepat, peralatan yang belum memadai, dan skill SDM yang belum optimal.
Hal-hal tersebut menjadi pemicu terbatasnya variasi dan kurang interaktif/menarik/edukatif konten dan/atau berita yang diproduksi.
“Diperlukan dukungan managerial kantor baik dalam hal penempatan SDM, anggaran, penghargaan, kolaborasi, komitmen serta strategi kehumasan guna mencapai kehumasan pemerintah yang optimal,” ujar Sopi Ahyar.
Lanjutnya, bagaimana dapat ide konten dalam publikasi kehumasan? Mulailah dengan membuat daftar ide konten untuk dieksekusi dengan metode P-I-B-J : Pilih Konten (Informasi yang mana yang akan dibuat?), Ide Konten (Apakah ada ceritanya? Apakah langsung ke topik informasi?), Bentuk Konten (Animasi, Infografis, dan lain lain), Jadwal Konten (Kapan dibuat? Oleh siapa? Kapan dipublikasikan?). Gunakanlah Formula PEER “Promotional, Educational, Entertaining, Engagement, Reach-Boost” sebagai pilar konten.
“Layaknya sebuah hubungan yang tertarik pada pandangan pertama, begitupun durasi 1-3 detik awal konten ataupun 1-2 kalimat awal narasi berita menjadi faktor penting agar Masyarakat tertarik”, ungkap Sopi Ahyar.
Tambah Sopi Ahyar, gunakan rumus hook yaitu Shocking Hook (contoh: Enggak percaya banget !! Seriusan kayak gini …), Data Based Hook (contoh: 7 dari 10 orang … Cukup 1 menit…), FOMO Hook (contoh: Terbatas banget !. Jangan ketinggalan ..), Question Hook (contoh: Masa sih .. Percaya enggak kalau ..).
“Ingatlah, konten publikasi yang jelek lebih baik daripada asal bikin! lakukan evaluasi dan teruslah berkarya para pejuang humas pemerintah,” pungkas Sopi Ahyar. CAK/RAZ