JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Tersangka kasus film porno, Fransiska Candra Novitasari atau yang dikenal sebagai Siskaeee, kembali mengajukan permohonan praperadilan terhadap statusnya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Permohonan praperadilan tersebut didaftarkan pada hari ini.
“Benar, hari ini kami mengajukan permohonan praperadilan di PN Jaksel,” kata Tofan Agung Ginting, kuasa hukum Siskaeee, kepada wartawan pada Kamis, 1 Februari 2024.
Tofan menjelaskan bahwa pihak yang digugat dalam praperadilan ini adalah Kapolda Metro Jaya, Irjenpol Karyoto cq Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Kombespol Ade Safri Simanjuntak. Dia juga menyoroti perubahan dalam petitum permohonan dibanding praperadilan sebelumnya yang telah dicabut.
“Iya, pihak yang digugat adalah Kapolda cq Dirreskrimsus Polda Metro Jaya. Terdapat perubahan petitum juga,” ujarnya.
Tofan menyebutkan bahwa praperadilan ini diajukan lagi karena Siskaeee ditahan setelah praperadilan pertama yang telah dicabut. Praperadilan kedua ini memuat gugatan terkait penangkapan dan penahanan Siskaeee.
“Kami menambahkan gugatan terkait proses penangkapan dan penahanannya. Setelah dilakukan penangkapan dan penahanan,” tambahnya.
Sebelumnya, selebgram Siskaeee berencana mencabut gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun, Siskaeee juga akan mengajukan kembali gugatan praperadilan terhadap Polda Metro Jaya terkait penangkapan dan penahanannya.
Menyikapi hal ini, Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Kombespol Ade Safri Simanjuntak, menyatakan bahwa pihaknya menghormati keputusan Siskaeee untuk mencabut dan mengajukan kembali gugatan praperadilan.
“Keputusan tersebut adalah hak konstitusional dari yang bersangkutan, baik untuk mengajukan gugatan praperadilan maupun mencabutnya,” ungkap Ade Safri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, pada Selasa, 30 Januari 2024.
Ade Safri menegaskan bahwa penyidik bekerja secara profesional dan tanpa adanya intervensi dari pihak manapun. Dia menjamin bahwa proses penyidikan dilakukan secara transparan, akuntabel, dan bebas dari tekanan atau intimidasi.
“Pihak kami menghormati upaya hukum yang diambil oleh Siskaeee dan kuasa hukumnya, selama itu sesuai dengan konstitusi,” jelasnya. CAK/RAZ