BANDUNG, Memoindonesia.co.id – Gelombang duka terus menyelimuti rumah Ardiansyah, pramugara KA Turangga yang menjadi korban dalam tabrakan memilukan antara KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya pada Jumat, 5 Januari 2024.
Ardiansyah, yang berusia 30 tahun, meninggalkan kesan mendalam di Kampung Balekambang, Desa Sukamaju, Kecamatan Majalaya.
Warga tak henti-hentinya memberikan takziah kepada keluarga di kediaman Ardiansyah. Kursi-kursi disiapkan untuk menerima kunjungan dan takziah dari masyarakat.
Karangan bunga, banyak diantaranya berasal dari PT KAI, terpajang di depan gang hingga tepat di depan rumah Ardiansyah, menjadi bentuk penghormatan terakhir.
Di depan rumah, sebuah keranda sudah tersedia untuk mengangkut jenazah Ardiansyah. Suasana haru terlihat dari keluarga yang terlihat meneteskan air mata.
“Iya, dimakamkan sekarang. Mau disalatkan dulu,” ujar Robby Dzulfaqor, kakak ipar korban.
Keluarga saat ini tengah fokus dalam proses pemakaman sehingga belum bersedia memberikan keterangan lebih detail.
Dalam tabrakan tragis tersebut, dua kereta yang membawa ratusan penumpang bertabrakan di Cicalengka, Kabupaten Bandung. Empat kru kereta api tewas, termasuk masinis Commuter Line Julian Dwi Setiono, asisten masinis Ponisan, pramugara Andrian, dan seorang sekuriti. Seluruh penumpang selamat, dengan 33 orang mengalami luka-luka dan dirawat di empat rumah sakit.
“Kejadian pukul 06.03 WIB di petak Jalur Cicalengka-Haurpugur, KA Turangga dan KA Lokal,” kata Ayep Hanapi, Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung.
Imbas dari kejadian itu, PT KAI mengalihkan sejumlah perjalanan kereta dengan beberapa perjalanan ke arah timur memutar melalui Bandung-Cikampek-Cirebon-Purwokerto -Kroya. CAK/RAZ