JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Spekulasi mengenai kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akhirnya terjawab sudah.
Hingga penutupan pendaftaran calon ketua umum (caketum) pada Senin, 23 Juni 2025, nama Jokowi dipastikan tidak ada dalam daftar, membuka persaingan sengit di antara para kandidat.
Kepastian absennya Jokowi dikonfirmasi langsung oleh sang putra, Kaesang Pangarep, yang juga kembali mendaftarkan diri sebagai caketum. Kaesang menjelaskan bahwa tidak mungkin ayah dan anak saling berkompetisi dalam pemilihan yang sama.
“Nggak mungkin juga, anak sama bapak saling berkompetisi,” kata Kaesang usai mendaftarkan diri di DPP PSI, Jakarta Pusat, Sabtu 21 Juni 2025.
Kaesang menambahkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan ayahnya dan meyakinkan bahwa saatnya bagi anak muda untuk memimpin.
“Berilah kesempatan kepada anak muda. Anak muda itu bukan pemimpin masa depan, anak muda itu pemimpin masa kini,” ujarnya, mengisyaratkan era baru kepemimpinan di PSI.
Meski tidak maju sebagai caketum, magnet politik Jokowi tetap diakui oleh berbagai pihak. Immanuel Ebenezer (Noel), Ketua Relawan Prabowo Mania sekaligus Relawan Jokowi Mania, menilai Jokowi sebagai “partai yang berjalan” atau “ketua umum partai yang berjalan”. Menurutnya, Jokowi memiliki daya tarik politik tersendiri dan merupakan “entitas tersendiri” di kancah perpolitikan Tanah Air.
Siapa Saja yang Siap Merebut Kursi Ketua Umum PSI?
Dengan dikesampingkannya nama Jokowi, bursa caketum PSI kini diramaikan oleh beberapa tokoh yang siap memimpin partai berlambang bunga mawar ini:
1. Kaesang Pangarep: Kembali dengan Misi Senayan 2029
Kaesang Pangarep menjadi salah satu kandidat kuat yang kembali mendaftar. Dengan dukungan dari berbagai perwakilan DPW dan kader PSI, Kaesang bertekad membawa PSI masuk Senayan pada Pemilu 2029 dan memperbanyak kepala daerah dari kader PSI.
“Insyaallah untuk teman-teman yang sudah setia dukung saya, PSI di 2029 insyaallah kita masuk Senayan, kita perbanyak lagi kepala daerah dari kader PSI. Yang pasti kita juga harus bersiap menunggu tokoh besar yang akan bergabung ke PSI,” ujar Kaesang dengan penuh semangat.
2. Bro Ron: Tantangan dari Kaesang dan Dukungan Daerah
Ronald A. Sinaga, atau akrab disapa Bro Ron, Wakil Ketua DPW Jabar, resmi mendaftarkan diri sebagai caketum setelah merasa “ditantang” oleh Kaesang Pangarep. Bro Ron menyatakan dorongan untuk maju datang dari netizen dan para kader, serta telah mengantongi dukungan dari 6 DPW dan 35 DPD PSI di seluruh Indonesia.
Ia berkomitmen untuk membawa PSI lolos ke Senayan pada Pemilu 2029, dengan keyakinan bahwa 3,5 tahun ke depan adalah waktu yang cukup bagi partai untuk membuktikan kerja nyata kepada rakyat.
3. Agus Mulyono Herlambang: Jagoan yang Datang Belakangan
Mantan Ketua Umum PMII, Agus Mulyono Herlambang, menjadi kandidat terakhir yang mendaftar. Ia beralasan memilih mendaftar di hari terakhir karena “biasanya jagoan datang belakangan.”
Agus mengaku langkahnya ini bukan dorongan pribadi, melainkan amanah dan mandat dari DPW dan DPD yang mendukungnya. Uniknya, Agus juga menyebut alasan lain memilih hari terakhir adalah karena menghormati Joko Widodo sebagai guru atau kiai.
“Karena background saya santri, saya menganggap Pak Jokowi adalah guru saya, kiai saya, yang kalau kemudian beliau mendaftar, saya sebagai santri, kualat kalau saya mendaftarkan diri menjadi, melawan guru,” ucapnya, menunjukkan rasa hormatnya kepada Presiden Jokowi.
Dengan absennya nama besar seperti Jokowi, pertarungan untuk kursi Ketua Umum PSI diprediksi akan semakin menarik.
Siapa di antara Kaesang, Bro Ron, atau Agus Mulyono yang akan berhasil membawa PSI menuju Senayan dan mewujudkan janji-janji politiknya?. HUM/GIT