SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Tim Tangkap Buron (Tim Tabur) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya berhasil menangkap dua terpidana kasus kredit fiktif di BPR Sidoarjo pada awal tahun 2025.
Terpidana Yoni Hari Basuki diamankan pada Kamis, 30 Januari 2025 pukul 23.30 WIB di Pacar Kembang, Surabaya. Sementara Isni Dania Andini ditangkap pada Senin, 3 Februari 2025 pukul 10.00 WIB di Ketintang Wiyata, Surabaya.
“Keduanya tidak ditangkap bersamaan karena posisi Isni Dania Andini baru diketahui setelah pelacakan selama tiga hari,” ujar Kasi Intelijen Kejari Surabaya, Putu Arya Wibisana.
Yoni Hari Basuki dan Isni Dania Andini merupakan mantan petinggi BPR di Sidoarjo yang terlibat dalam kasus kredit fiktif senilai Rp 5 miliar pada 2007. Mereka menggunakan 116 data debitur palsu untuk menghindari penilaian buruk dari Bank Indonesia.
Atas perbuatannya, keduanya dijerat dengan pasal 49 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Setelah diamankan, kedua terpidana diserahkan kepada Jaksa Eksekutor Seksi Pidana Umum Kejari Surabaya untuk dieksekusi ke Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo.
Berdasarkan putusan pengadilan, Yoni Hari Basuki dihukum 5 tahun penjara sesuai putusan Mahkamah Agung RI Nomor 6420 K/Pid.Sus/2022 tertanggal 1 Desember 2022. Isni Dania Andini dijatuhi hukuman 6 tahun penjara berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor 292/PID/2021/PT.Sby tertanggal 27 April 2021.
Penangkapan ini menunjukkan komitmen Kejari Surabaya dalam menindak tegas pelaku kejahatan perbankan yang merugikan negara. HUM/GIT