BATAM, Memoindonesia.co.id – Nur Faisal (NF) (38), WNA asal Singapura, diamankan oleh petugas Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim), Kantor Imigrasi Batam, dari sebuah perumahan di kawasan Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Dalam pemeriksaan petugas, bahwa NF itu tidak dapat menunjukkan dokumen keimigrasian atau dokumen identitas apapun. Yang bersangkutan pun dibawa ke kantor Imigrasi Batam untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kepulauan Riau, I Nyoman Gede Surya Mataram mengatakan, bahwa temuan dari tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Keimigrasian bahwa satu orang pelaku WN Singapura tersebut masuk ke Indonesia secara ilegal sekitar September 2021.
“Berdasarkan pengakuannya menggunakan kapal boat berangkat dari daerah Changi, Singapura, kemudian masuk ke Pulau Batam melalui Perairan Batu Ampar,” ujar I Nyoman Gede Surya Mataram dalam rilisnya, Senin, 26 Agustus 2024.
Lanjut I Nyoman Gede Surya Mataram, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil pemeriksaan, bahwa NF patut diduga melakukan Tindak Pidana Keimigrasian Pasal 119 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
“Setiap Orang Asing yang masuk dan/atau berada di wilayah Indonesia yang tidak memiliki Dokumen Perjalanan dan Visa yang sah dan masih berlaku sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan pidana denda paling banyak Rp 500 juta,” sambung mantan Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Dirwasdakim), Ditjen Imigrasi ini.
Lanjut Surya, yang bersangkutan patut diduga melakukan Tindak Pidana Keimigrasian Pasal 113 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Yakni Setiap orang yang dengan sengaja masuk atau keluar wilayah Indonesia yang tidak melalui pemeriksaan oleh Pejabat Imigrasi di tempat pemeriksaan imigrasi (TPI).
Hal ini, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama satu tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 100 juta. HUM/CAK