MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Indeks
MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Hukum
  • Gaya Hidup
  • Foto
  • Indeks
Search
  • Kategori Berita
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Pendidikan
    • Ekbis
    • Seni Budaya
    • Olahraga
    • Religi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Link Terkait
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2023 - MemoIndonesia.co.id

Sanksi Etik Terberat Dijatuhkan kepada Firli Bahuri, Ketua nonaktif KPK

Publisher: Redaktur 28 Desember 2023 5 Min Read
Share
Mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Ad imageAd image

JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Dewan Pengawas (Dewas) KPK memutuskan untuk menjatuhkan sanksi etik terberat kepada Ketua nonaktif KPK, Firli Bahuri, Rabu, 27 Desember 2023.

Firli dinyatakan bersalah atas pelanggaran etik berat, khususnya terkait pertemuannya dengan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang saat ini menjadi tersangka dugaan korupsi yang ditangani KPK.

Dalam pembacaan putusan etik di kantor Dewas KPK Jakarta, Ketua KPK Tumpak Hatorangan Panggabean menyatakan bahwa Firli Bahuri terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran kode etik. Dewas KPK mengeluarkan sanksi berat berupa permintaan pengunduran diri dari jabatan pimpinan KPK.

Fakta-fakta yang mendukung sanksi tersebut melibatkan pertemuan Firli dengan SYL di GOR bulu tangkis Mangga Besar pada 2 Maret 2022.

Firli diketahui telah berkomunikasi dan mengatur pertemuan tersebut dengan SYL dan Irwan Anwar pada 23 Mei 2021.

Dewas juga mengungkap bahwa Firli masih berkomunikasi dengan SYL pada September 2023 setelah kasus suap dengan SYL naik ke penyidikan. Firli tidak memberi tahu semua pertemuan dan komunikasinya dengan SYL kepada pimpinan KPK lain. Firli baru memberi tahu soal pertemuan di lapangan bulu tangkis usai fotonya viral.

Baca Juga:  Alur Impor Gula Diduga Salahi Aturan yang Bikin Tom Lembong Dijerat

Terperiksa mempunyai kesempatan menolak atau tidak berkomunikasi dengan tidak menanggapi pesan Syahrul Yasin Limpo, namun terperiksa tidak melakukan hal itu. Bahkan terperiksa beberapa kali aktif menghubungi saksi Syahrul Yasin Limpo,” ucapnya.

Dewas mengatakan Firli terbukti melakukan hubungan dengan SYL yang merupakan pihak yang perkaranya ditangani oleh KPK.

“Terbukti sah melakukan hubungan langsung atau tidak langsung dengan saksi Syahrul Yasin Limpo yang perkaranya sedang ditangani KPK,” sambungnya.

Selain itu, Dewas memaparkan soal penyewaan rumah oleh Firli di Jalan Kertanegara senilai Rp 645 juta per tahun. Firli mengaku sudah menyewa rumah itu selama 3 tahun dan tidak memasukkan rumah itu ke LHKPN karena bukan aset miliknya.

Dewas tak sependapat dengan Firli dan menyatakan bahwa pengeluaran untuk pembayaran sewa itu dilaporkan dalam LHKPN.

Dewas juga mengungkap bahwa Firli dan keluarganya telah beberapa kali menempati rumah di Kertanegara itu saat masih berstatus disewa oleh Alex Tirta.

Firli juga meminta agar Alex Tirta memasang internet sebelum dirinya resmi menyewa rumah itu, yang dianggap tidak pantas oleh Dewas.

Baca Juga:  KPK Tanggapi Pernyataan Novel Baswedan soal OTT sebagai Cara Terbaik Berantas Korupsi

Dewas menjelaskan soal uang asing senilai Rp 7,5 miliar yang tidak masuk ke LHKPN. Firli beralasan uang itu bukan gratifikasi dan diterima jauh sebelum menjadi Ketua KPK.

Firli mengaku mendapatkan uang tersebut saat melaksanakan tugas ke luar negeri ketika bertugas di Polri. Dewas menyatakan bahwa Firli seharusnya melaporkan penukaran uang asing ke rupiah tersebut dalam LHKPN, tepatnya di bagian kas.

Dewas juga menyebut bahwa Firli tidak melaporkan harta kekayaan atas nama istrinya, seperti apartemen dan beberapa bidang tanah, ke dalam LHKPN.

Firli dianggap telah mengisi LHKPN secara tidak jujur, padahal selalu meminta data kepatuhan LHKPN pejabat di daerah sebelum berangkat untuk perjalanan dinas.

Berikut daftar harta Firli yang tak dilaporkan ke LHKPN:

  1. Essence Dharmawangsa Apartment Unit ET2-2503 pada bulan April 2020.
  2. Sebidang tanah di Kelurahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, dengan luas 306 m2 berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 437/2021 tanggal 20 Juni 2021.
  3. Sebidang tanah di Desa Claret, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, dengan luas 2.727 m2 melalui Akta Jual Beli Nomor 359/2021 tanggal 01 Desember 2021.
  4. Sebidang tanah di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, dengan luas 2.052 m2, berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 192/2022 tanggal 17 Oktober 2022.
  5. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 2198 di Sukabangun-Palembang dengan luas 520 m2 tahun 2021.
  6. Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 2186 di Sukabangun-Palembang dengan luas 1477 m2 tahun 2021.
  7. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik 2366 di Desa Sinduharjo-Sleman dengan luas 532 m2 berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 03/2022 tanggal 24 Februari 2022.
Baca Juga:  Kini Dicegah, Yasonna Pernah Copot Dirjen Imigrasi di Tengah Kasus Harun Masiku

Dewas menyatakan bahwa Firli telah melanggar beberapa pasal, termasuk Pasal 16 angka 1 a Peraturan Dewan Pengawas nomor 3 tahun 2021 yang menyinggung pelanggaran terhadap nilai integritas.

Firli dianggap melanggar aturan karena terbukti melakukan hubungan dengan pihak yang perkaranya sedang ditangani oleh KPK.

Dengan dikeluarkannya sanksi etik terberat ini, Firli Bahuri diharapkan untuk mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Ketua KPK.

Pihak Dewas KPK menegaskan bahwa hal ini adalah langkah tegas dalam menegakkan etika dan integritas di lembaga anti-korupsi. CAK/RAZ

TAGGED: Dewan Pengawas, Firli Bahuri, Ketua nonaktif KPK, Korupsi, KPK, Mantan Menteri Pertanian, Sanksi Etik Berat, Syahrul Yasin Limpo
Share this Article
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Wink0
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ad imageAd image

BERITA TERKINI

Kepala Kantor Rarif Setiawan, S.ST., M.H., bersilaturahmi ke kediaman ulama kharismatik Gresik, Habib Abu Bakar Bin Ali Assegaf.
Rangkul Ulama Besar Gresik, Kepala BPN Gresik Pacu Sertifikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah
13 Juli 2025
Jokowi Bugar dan Sehat Walafiat Usai Libur Panjang Bersama Cucu, Bantah Hoaks Meninggal Dunia
13 Juli 2025
IM57+ Dukung KPK Larang Tahanan Bermasker: Efek Malu Koruptor Harus Dijaga
13 Juli 2025
KPK Pertimbangkan Larang Tahanan Pakai Masker Saat Diperiksa, Ada Apa?
13 Juli 2025
Kasus Kematian Brigadir Nurhadi: Bareskrim Turun Tangan, Temukan Kejanggalan dan Indikasi Narkoba
13 Juli 2025
Ad imageAd image

NASIONAL

Jokowi Bugar dan Sehat Walafiat Usai Libur Panjang Bersama Cucu, Bantah Hoaks Meninggal Dunia
13 Juli 2025
IM57+ Dukung KPK Larang Tahanan Bermasker: Efek Malu Koruptor Harus Dijaga
13 Juli 2025
KPK Pertimbangkan Larang Tahanan Pakai Masker Saat Diperiksa, Ada Apa?
13 Juli 2025
Kasus Ijazah Palsu Naik Penyidikan, Projo Yakin Roy Suryo dkk Tersangka
13 Juli 2025
Ad imageAd image

TERPOPULER

Jejak Misri Puspita Sari: Dari Gadis Berprestasi Hingga Tersangka Kematian Brigadir Nurhadi
11 Juli 2025
Misri Puspita Sari, Tersangka Kematian Brigadir Nurhadi: Keluarga Tak Percaya
11 Juli 2025
Kasus Kematian Brigadir Nurhadi: Misri Curhat pada Ibu: Ayuk Dituduh, Padahal Bantu
11 Juli 2025
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sekeluar dari ruang pemeriksaan Polda Jatim.
Diperiksa KPK Soal Dana Hibah Pokmas, Khofifah: Semoga Kasus Ini Cepat Tuntas
11 Juli 2025

Baca Berita Lainnya:

Kepala Kantor Rarif Setiawan, S.ST., M.H., bersilaturahmi ke kediaman ulama kharismatik Gresik, Habib Abu Bakar Bin Ali Assegaf.
Pertanahan

Rangkul Ulama Besar Gresik, Kepala BPN Gresik Pacu Sertifikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah

Nasional

Jokowi Bugar dan Sehat Walafiat Usai Libur Panjang Bersama Cucu, Bantah Hoaks Meninggal Dunia

Hukum

IM57+ Dukung KPK Larang Tahanan Bermasker: Efek Malu Koruptor Harus Dijaga

Hukum

KPK Pertimbangkan Larang Tahanan Pakai Masker Saat Diperiksa, Ada Apa?

MemoIndonesia.co.id

Memo Indonesia adalah media online yang menyajikan beragam informasi dari seluruh sudut nusantara.

Quick Links
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
About US
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Karir
  • Redaksi

Copyright 2023 – MemoIndonesia.co.id

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?