SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Kantor Pertanahan Kota Surabaya II, yang beralamat di Jalan Krembangan Barat 57, Surabaya, terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan pertanahan.
Salah satu langkah signifikan adalah memangkas proses birokrasi, sehingga memungkinkan masyarakat hanya perlu tiga kunjungan tatap muka.
Inovasi terbaru, Cahya Surya Bot, memungkinkan masyarakat untuk memantau status berkas mereka melalui pesan WhatsApp di nomor 081-29207-9393. Layanan WhatsApp ini bertujuan untuk melakukan verifikasi berkas permohonan pembuatan sertifikat.
“Melalui platform WhatsApp yang telah kami program khusus, warga Surabaya yang berurusan dengan Kantor Pertanahan Kota Surabaya II akan mendapatkan bantuan khusus terkait layanan,” ujar Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya II, Stanley, pada Senin, 18 September 2023.
Stanley menjelaskan bahwa Cahya Surya Bot menyediakan menu utama yang mencakup jenis permohonan, persyaratan, dan biaya terkait permohonan.
Pemohon juga dapat memeriksa status permohonan yang telah diajukan, menemukan alamat kantor, serta peta lokasi Kantor Pertanahan Kota Surabaya II.
Informasi ini diharapkan dapat membantu menentukan kelurahan dan kecamatan mana yang termasuk dalam administrasi kantor pertanahan di wilayah Surabaya Utara.
“Cukup tiga kunjungan saja: datang ke kantor, serahkan perlengkapan, dan bayar SPS (surat perintah setor). Ini untuk meminimalkan agar pemohon tidak bolak-balik ke kantor pertanahan. Selain menghemat waktu, juga biaya,” ujar Kakantah Stanley.
Kakantah Stanley juga berharap masyarakat memanfaatkan layanan WhatsApp untuk memastikan verifikasi berkas berjalan lancar sebelum SPS diterbitkan. Ia mencontohkan, ada beberapa kendala sebelumnya, di mana SPS sudah terbayar namun masih ada berkas yang kurang.
“Maka dengan WhatsApp ini, kami dapat berkomunikasi dengan pemohon untuk kelengkapan berkas sebelum SPS terbayar. Jangan sampai SPS terbayar, namun verifikasi belum terpenuhi. Hal ini dapat mengecewakan masyarakat. Oleh karena itu, kami memastikan verifikasi terlebih dahulu sebelum SPS diterbitkan,” tambahnya.
Menyoal lama waktu penerbitan SPS, Stanley menegaskan bahwa hal ini bergantung pada proses verifikasi melalui nomor WhatsApp Cahya Surya Bot yang sudah diujicobakan.
“Kami menggunakan WhatsApp agar lebih familiar. Contohnya, pedagang sayur di pasar sudah menggunakannya. Dengan WhatsApp, masyarakat pasti lebih terhubung. Cukup dengan HP android, semuanya dapat dilakukan. Ini berbeda dengan email,” ujar mantan Kabid Bidang Hubungan Hukum Pertanahan (BHP) pada Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Timur.
Stanley menjelaskan bahwa dengan layanan WhatsApp ini, proses verifikasi berkas lengkap dapat berjalan lancar tanpa pemohon harus bolak-balik ke kantor.
“Ini juga merupakan bagian dari edukasi kepada masyarakat. Sambil melengkapi berkas melalui permintaan di WhatsApp Cahya Surya Bot, ini adalah bagian dari verifikasi kami. Setelah verifikasi ini selesai, tinggal bawa berkas dan bayar, sambil menunggu proses selanjutnya,” sambung Stanley.
Saat ini masih dalam tahap uji coba sebelum diluncurkan secara resmi. Stanley berharap ada masukan dan kritikan dari masyarakat terkait inovasi Cahya Surya Bot.
“Ini barang baru, pasti akan ada kekurangan di sana-sini. Oleh karena itu, kami membutuhkan masukan dari masyarakat. Yang pasti, kami memiliki komitmen untuk terus memperbaiki pelayanan di Kantor Pertanahan Surabaya II. Kami ingin memastikan tidak ada lagi pelayanan yang memberatkan masyarakat,” pungkas Stanley. (cak/bad)