SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Polda Jawa Timur kembali melakukan mutasi kepada 237 pejabat yang tersebar di Jawa Timur melalui Surat Telegram Nomor: ST/14/15/XI/KEP/2023 tertanggal 15 September 2023.
Dalam Surat Telegram tersebut, ditandatangani oleh Karo SDM Kombespol Harry Kurniawan atas nama Kapolda Jawa Timur, Irjenpol Toni Harmanto.
Bahkan dalam TR itu, ada nama Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polrestabes Surabaya, AKBP Toni Kasmiri, menduduki posisi Kasubid I/Tipid Kamneg Ditreskrimum Polda Jatim. Posisinya digantikan AKBP AKBP Wibowo pindahan dari Polda NTT.
Nama AKBP Toni Kasmiri ini sempat viral karena memarahi Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, pada 9 Agustus 2023 lalu, ketika ada eksekusi di kawasan Surabaya Selatan.
Peristiwa memarahi Armuji oleh Toni Kasmiri terjadi saat proses eksekusi 25 rumah di Jalan Dukuh Pakis IV-A, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya.
Saat itu, Armuji yang juga mantan anggota DPRD Jatim dan mantan Ketua DPRD Kota Sutabaya dua periode tersebut, datang ke lokasi untuk menemui warga yang akan dieksekusi.
Namun, kedatangan Armuji justru disambut dengan kemarahan Toni Kasmiri. Toni Kasmiri bahkan sempat membentak Armuji dan memintanya untuk meninggalkan lokasi hingga politisi PDI Perjuaangan ini tak habis pikir.
Kejadian tersebut sempat viral di medsos, hingga banyak hujatan-hujatan dilayangkan kepada pamen dengan dua melati di pundak tersebut. Lantaran heboh, Kapolrestabes Surabaya Kombespol Pasma Royce segera memediasi perdamaian.
Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi, membenarkan terkait TR yang didalamnya ada nama AKBP Toni Kasmiri.
“Iya pindah Polda (Jatim). Penggantinya juga belum tahu,” kata Haryoko.
Apakah mutasi Toni terkait dengan kejadian viral di media sosial dengan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji masalah pengamanan eksekusi rumah warga di Jalan Dukuh Pakis ? Haryoko membantah karena mutasi Kabag Ops karena atas kemauannya.
“Pak Toni yang minta pindah,” jelas Haryoko.
Haryoko menambahkan, mutasi ada tiga untuk kepentingan organisasi, dalam rangka sekolah, dan penyegaran. “Saya rasa hal biasa manakala ada pergeseran maupun perpindahan pejabat yang ada di Polrestabes Surabaya,” tandas Haryoko. (hum/bad)