JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) berhasil memulangkan sembilan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dari Kamboja ke Tanah Air.
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Mohammad Irhamni mengungkapkan, para korban awalnya tergiur tawaran pekerjaan dengan iming-iming gaji besar dari seseorang yang mengaku sebagai operator perusahaan di Kamboja.
“Korban bersama suaminya diiming-imingi bekerja di perusahaan dengan dijanjikan gaji Rp 9 juta per bulan. Sponsor menyampaikan bahwa mereka akan dipekerjakan sebagai operator komputer,” ujar Irhamni dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jumat 26 Desember 2025 malam.
Pelaku juga menjanjikan pengurusan seluruh dokumen keberangkatan, mulai dari paspor hingga tiket perjalanan ke Kamboja. Tawaran tersebut membuat para korban tertarik dan bersedia berangkat.
“Dokumen perjalanan, termasuk paspor dan tiket, diurus oleh sponsor. Kemudian korban tertarik dengan ajakan tersebut,” jelas Irhamni.
Namun setibanya di Kamboja, paspor para korban langsung diambil oleh pelaku. Mereka kemudian dibawa ke lokasi kerja yang berbeda dari yang dijanjikan.
“Para korban baru menyadari telah ditipu setelah tiba di lokasi kerja. Mereka justru dipekerjakan sebagai admin penipuan dan judi online,” ungkapnya.
Irhamni menyebut para korban yang baru pertama kali ke Kamboja tidak memahami kondisi wilayah setempat sehingga mengikuti seluruh arahan pelaku. Selain itu, korban juga kerap mendapatkan kekerasan verbal hingga fisik apabila tidak memenuhi target.
“Korban yang tidak mencapai target akan diberi sanksi, mulai dari push up, sit up, hingga lari mengelilingi lapangan futsal sebanyak 300 kali,” ujarnya.
Tak hanya itu, gaji yang diterima para korban juga tidak sesuai dengan janji awal dari pelaku.
Sebelumnya, Polri melalui Desk Ketenagakerjaan Polri berhasil memulangkan sembilan WNI korban TPPO dari Kamboja pada Jumat 26 Desember 2025 malam.
Pemulangan dilakukan melalui kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, KBRI Phnom Penh, serta Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI).
Kepala Bareskrim Polri Komjenpol Syahardiantono menyatakan pemulangan tersebut sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terkait perlindungan warga negara.
“Polri hadir untuk memastikan supremasi hukum serta memberikan perlindungan maksimal bagi warga negara dari segala bentuk eksploitasi dan kejahatan perdagangan orang,” kata Syahardiantono.
Ia menambahkan, hingga kini masih terdapat WNI korban TPPO yang diduga masih terjebak di Kamboja dengan modus penipuan serupa. HUM/GIT


