SURABAYA, Slentingan.com – Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, M.A., terus berupaya meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya dengan meningkatkan digitalisasi UMKM.
Hal ini untuk memperluas akses pasar serta meningkatkan daya saing juga mendorong UMKM yang lebih kuat melalui tiga pilar program pengembangan UMKM Kodam V/Brawijaya.
“Yaitu meningkatkan kapasitas produksi, efisiensi biaya, serta perluasan pasar,” kata Farid Makruf.
Farid menjelaskan, salah satu implementasi program dari ketiga pilar pengembangan UMKM adalah melalui program digitalisasi UMKM ini diharapkan akan berdampak terhadap meningkatnya kesejahteraan rakyat dan khususnya juga kesejahteraan prajurit dan keluarganya.
Untuk mewujudkannya, berbagaj upaya telah dilakukan Kodam V/Brawijaya yaitu penyelenggaraan launching dan pelatihan onboarding pencanangan digitalisasi UMKM binaan Kodam V/Brawijaya dengan perluasan jaringan pemasaran melalui platform e-commerece.
“Kegiatan pencanangan dilaksanakan pada 18 Juli 2022 di Balllrom Grand Mercure Hotel Surabaya dengan tujuan agar para pelaku UMKM dapat berjualan secara online melalui marketplace yang ada. Kegiatan pencanangan dan pelatihan digitalisasi diikuti oleh 317 pelaku UMKM yang terdiri dari: 171 pelaku UMKM Persit KCK PD V/Brawijaya; 40 pelaku UMKM Babinsa di wilayah Surabaya Raya;76 pelaku UMKM binaan Kodam V/Brawijaya; dan 30 pelaku UMKM binaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur,” ungkapnya.
Pelaku UMKM menerima pelatihan (onboarding ) dari beberapa e-Commerce antara lain Tokopedia, Shopee, Blibli.com, Grab dan Gojek tentang bagaimana memaksimalkan bisnis serta memperluas jaringan pemasaran di bidang online melalui lapak-lapak digital dengan prosedur dan tata urut unggahan produk UMKM secara baik dan benar.
Sementara itu dari Bank Jatim menawarkan bantuan modal usaha melalui KUR (kredit usaha rakyat) dan pendaftaran NIB (nomor induk usaha ) oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur.Kegiatan pelatihan digitalisasi terus dilanjutkan ke beberapa daerah seluruh wilayah Kodam V/Brawijaya.
“Dan upaya yang dilakukan kini mulai membuahkan hasil, salah satu contoh suskes pelaku UMKM binaan Kodam V/Brawijaya yang telah menerapkan digitalisasi dalam didang usahanya dan mampu meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya adalah Pelaku UMKM pengolahan sorgum milik Ibu Nurida Asmawati, istri Sertu Musnan anggota Kodim 0812/Lamongan,” pamernya.
Ida, lanjut Farid, yang mulai dengan produk beras sorgum, tepung sorgum, madu Mongso sorgum di tahun 2018. Tahun 2019 mulai menambah variasi produk rengginang, Pada 2020 menambah variasi produk mie kering dan Mie instan. Tahun 2021 menambah variasi kecap sorgum, roti tawar sorgum.
Adaptasi dan tranformasi digitalisasi pelaku UMKM di wilayah Kodam V/Brawijaya telah melahirkan para pelaku UMKM yang memiliki produk-produk unggulan yang unik dan berdaya saing. Tidak hanya Ibu Ida, ada banyak pelaku UMKM lainnya yang cukup sukses seperti Sertu Heri Purnomo anggota Koramil 0818/23 Jabung.
Babinsa tersebut seolah menjadi magnet dan Pioneer bagi masyarakat Desa Taji untuk bersemangat kembali menanam kopi.
Heri berhasil mengolah kopi dengan merek “Kopi Babinsa Lereng Bromo”. Java Coffee yang berkualitas dunia.
Ada lagi pelaku UMKM, Kapten Caj Siswanto yang telah berhasil menciptakan formula pupuk hayati cair dengan mengombinasikan beberapa jenis miktoba dalam satu formula untuk menghadapi tantangan masa depan lahan pertanian yang semakin rusak dengan pupuk hayati cair merk New Bacter.
Mereka para pelaku UMKM tidak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarga tetapi juga kesejahteraan masyarakat sekitranya.
Ke depan, harapan Farid, sinergi kebijakan untuk mengangkat UMKM sebagai salah satu sumber pemulihan perekonomian di era digital akan terus diperkuat. Upaya mendorong digitalisasi ekonomi akan ditopang oleh keberhasilan dalam mendorong UMKM nasional untuk memanfaatkan peluang dan manfaat dari tren digitalisasi.
“Dalam kaitan ini, bisnis proses UMKM juga harus bertransformasi menjadi lebih siap beradaptasi dengan era kenormalan baru (“New UMKM”). Akselerasi digitalisasi menjadi solusi untuk meningkatkan level baru UMKM Indonesia melalui perluasan akses pasar, pembiayaan, dan jaringan rantai pasok,” tandasnya. (HUM/DIL)