MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Indeks
MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Hukum
  • Gaya Hidup
  • Foto
  • Indeks
Search
  • Kategori Berita
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Pendidikan
    • Ekbis
    • Seni Budaya
    • Olahraga
    • Religi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Link Terkait
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2023 - MemoIndonesia.co.id

Pertempuran 10 November, Semangat Juang Kerakyatan, Kyai Mas Kasanan dan Kota Pahlawan

Publisher: Admin 5 November 2025 4 Min Read
Share
Potret Kyai Mas Kasanan Ndresmo Jobo Pendamping Bung Karno bersama Kek Suro dan Kyai Mas Arif.
Ad imageAd image

SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Pertempuran 10 November 1945 di Kota Surabaya untuk Mempertahankan Kemerdekaan dan eksistensi Republik Indonesia di Kota Surabaya menyimpan banyak memori perjuangan kerakyatan yang menjadi inspirasi serta semangat generasi muda.

Pada Pertempuran 10 November 1945 menjatuhkan banyak korban baik pejuang , rakyat bahkan tentara inggris . Tidak tanggung – tanggung menurus sejumlah keterangan dan catatan sejarah dua petinggi angkatan perang inggris gugur di Kota Pahlawan.

Salah satunya adalah perwira operasional Inggris, Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby. Ketika itu dirinya memimpin Brigade 49 dari Divisi XXIII untuk mendarat di Tanjung Perak, Surabaya. Pasukan Inggris tersebut ditugaskan untuk memulangkan tentara Jepang dari Indonesia setelah kalah di Perang Dunia ke-2.

Selain itu ialah Brigadir Robert Guy Loder-Symonds. Ia meregang nyawa di hari pertama pertempuran 10 November 1945.

Salah satu kisah Heroik diungkapkan oleh Slamet yang merupakan Cucu dari Kyai Mas Kasanan dikatakan juga terlibat menjadi pendamping Bung Karno saat di Ndalem Pojok Kediri bersama Kek Suro dan Kyai Mas Arif hingga turun tangan pada Pertempuran 10 November 1945.

Baca Juga:  Banteng Sawahan Berbagi Takjil, Gelorakan Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam

“Kakek saya Kyai Mas Kasanan merupakan sahabat karib seperguruan dengan Kek Suro dan Kyai Mas Arif mendampingi Bung Karno , Pada pertempuran 10 November 1945 juga turun andil pada saat itu dibawah komando Laskar Penggempur Dalam yang dikomandani Letnan Matosin,” kata Slamet yang juga tinggal di Ngagel Tirto.

Dirinya juga menceritakan bahwa laskar – laskar rakyat yang lain bahu membahu untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia tanpa menghitung untung rugi , diantaranya Laskar Minyak dari Ngagel karena dahulu terkenal dengan wilayah kaya sumur minyak.

“Bahkan ada cerita pada saat pertempuran jembatan Merah diberondong oleh senapan Mitraliur 12,7 tidak tembus “, tuturnya

Ia berharap bahwa Kota Pahlawan dapat terus mengobarkan semangat perjuangan untuk Indonesia Raya. Berbagai macam cerita yang mungkin tidak masuk akal namun bukti nyata tekad dan kekompakan segenap rakyat mampu mengusir penjajah pada masa revolusi mempertahankan Kemerdekaan.

Baca Juga:  Kader Banteng Kecamatan Bubutan Perkuat Barisan, Lakukan dengan Cara Merakyat Ini

”Setelah itu karena keluarga kami menjadi lebih pengikut setia Bung Karno , pada tahun 1965 seluruh asetnya disita oleh Orde Baru diantaranya Tiga Pabrik Semprong diantaranya di Sidotopo dan Ngagel . Bahkan paman saya Brigjend Salim di asingkan ke pulau Buru tanpa proses pengadilan,“ imbuhnya.

Kader PDI Perjuangan Kota Surabaya Achmad Hidayat menyampaikan dalam menyambut Hari Pahlawan 10 November memberikan penghormatan sepenuhnya kepada segenap Pejuang , Laskar – Laskar beserta Pahlawan tanpa nama yang telah berkorban tanpa mengharap imbalan.

“Tanpa Kesolidan dan Semangat Gotong Royong maka tidak akan terwujud Kemerdekaan, penghargaan bagi para pahlawan yang telah rela berkorban, Kisah Kyai Mas Kasanan Juga menginspirasi kita bahwa niat tulus perjuangan dan semangatnya akan menyala sepanjang zaman,” kata Achmad Hidayat.

Baca Juga:  Armuji Berpeluang Pimpin PDIP Surabaya, Meski Klaim Tak Pernah Mencalonkan Diri

Dirinya menceritakan banyak kisah diluar akal dan logika pada umumnya yang pada akhirnya tujuan menjadi bangsa yang merdeka itu tercapai seperti Mbok Dar Mortir yang rela menjual seluruh hartanya untuk membangun dapur umum bagi para pejuang dan laskar – laskar.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan tanpa melihat apa latar belakangnya karena tujuan mereka semua satu yaitu Indonesia Merdeka dan anak cucunya dapat menghirup udara kebebasan”, tegasnya

Ia mengingatkan tidak boleh ada upaya pembelokan sejarah, menutupi kebenaran atau mengkerdilkan pengorbanan para pejuang. Maka dari itu ia juga mendorong dilakukan riset serta penelitian mendalam untuk mengkulik lebih banyak lagi fakta dalam perjalanan bangsa.

“Sehingga kalau ngajinya kita utuh, maka kita juga akan menjadi bangsa yang mengerti tatanan”, imbuh Achmad Hidayat. HUM/BAD

TAGGED: Achmad Hidayat, Kader PDIP Surabaya, Kerakyatan, Kyai Mas Kasanan, PDIP Surabaya, Pertempuran 10 November, Semangat Juang
Share this Article
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Print
What do you think?
Love2
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Wink0
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ad imageAd image

BERITA TERKINI

Kejagung Geledah Sejumlah Lokasi Terkait Dugaan Korupsi Pajak 2016-2020
18 November 2025
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Belum Stabil, Polisi Tunda Pemeriksaan
18 November 2025
Raisa dan Hamish Daud Sepakat Berpisah Baik-Baik
18 November 2025
Olla Ramlan Pamer Piercing Pusar
18 November 2025
Arsul Sani Pamerkan Ijazah Asli di Tengah Tudingan Palsu, Bantah Semua Tuduhan
18 November 2025
Ad imageAd image

NASIONAL

Kejagung Geledah Sejumlah Lokasi Terkait Dugaan Korupsi Pajak 2016-2020
18 November 2025
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Belum Stabil, Polisi Tunda Pemeriksaan
18 November 2025
Arsul Sani Pamerkan Ijazah Asli di Tengah Tudingan Palsu, Bantah Semua Tuduhan
18 November 2025
Walkot Bogor Tanggapi Fotografer SSA yang Kirim Foto Lewat WA: Minta Saling Hargai Privasi
18 November 2025

TERPOPULER

Istri Penasihat Khusus Presiden Wiranto, Uga Wiranto, Meninggal Dunia
17 November 2025
Dea Lipa ‘Sister Hong Lombok’ Akui Dirinya Pria dan Putuskan Tidak Lagi Mengenakan Hijab
16 November 2025
Profil KGPH Mangkubumi, Putra Tertua PB XIII yang Dinobatkan Jadi PB XIV
17 November 2025
Aliansi Pemerhati Konstitusi Laporkan Hakim MK Arsul Sani ke Bareskrim soal Dugaan Ijazah Palsu
16 November 2025

Baca Berita Lainnya:

Kejaksaan

Kejagung Geledah Sejumlah Lokasi Terkait Dugaan Korupsi Pajak 2016-2020

Peristiwa

Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Belum Stabil, Polisi Tunda Pemeriksaan

Gaya Hidup

Raisa dan Hamish Daud Sepakat Berpisah Baik-Baik

Gaya Hidup

Olla Ramlan Pamer Piercing Pusar

MemoIndonesia.co.id

Memo Indonesia adalah media online yang menyajikan beragam informasi dari seluruh sudut nusantara.

Quick Links
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
About US
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Karir
  • Redaksi

Copyright 2023 – MemoIndonesia.co.id

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?