PANDAAN, Memoindonesia.co.id – Suasana penuh keceriaan dan kehangatan menyelimuti perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 Askring (ASkring KRINGeten), wadah sosial milik para karyawan Kantor Club di Jalan Semut Kali, Surabaya pada Minggu, 28 September 2025.
Bukan sekadar momen peringatan, Askring yang merupakan komunitas karyawan dan mitra Rekreasi Hiburan Umum (RHU) ini, memilih merayakan hari istimewanya dengan cara berbagi kebahagiaan bersama anak-anak panti asuhan.
Sebanyak 120 anak dari 12 panti asuhan tingkat SD dan SMP se-Surabaya dan Sidoarjo diajak untuk sejenak meninggalkan rutinitas harian mereka, bergabung dalam perjalanan wisata penuh tawa dan canda.
Dengan tiga bus besar, rombongan total 190 orang meluncur menuju Santerra, Batu – sebuah destinasi wisata penuh warna dan wahana permainan yang memanjakan mata serta hati.
Tawa riang anak-anak begitu terasa ketika mereka mencoba satu per satu dari 12 wahana yang disiapkan. Bagi mereka, hari itu bukan hanya tentang bermain, tetapi juga merasakan perhatian tulus dari orang-orang yang peduli.
Setelah puas menikmati wisata, rombongan kemudian melanjutkan kebersamaan dengan makan sore di Rumah Makan Bu Is, Pandaan.
Acara dimulai secara khidmat dengan potong tumpeng sebagai wujud syukur, dilanjutkan tausiah yang menyejukkan hati. Tidak berhenti di sana, masing-masing panti asuhan juga menerima souvenir serta uang saku yang diserahkan langsung oleh pengurus Askring.
Semua itu disiapkan dengan cinta dan kepedulian, berkat dukungan donatur dari karyawan serta tamu kantor.
Sebanyak 15 pengurus Askring turut mengawal jalannya acara, dengan Ketua Acara Joko Amor dan Pembina Chandra yang setia mendampingi sejak awal hingga akhir kegiatan.
“Kami ingin ulang tahun Askring bukan hanya sekadar perayaan internal, tapi menjadi momen berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan. Senyum anak-anak panti asuhan adalah hadiah paling berharga bagi kami,” tegas Joko Amor, Ketua Panitia HUT Askring ke-12, dengan mata berbinar penuh haru.
Menurut Joko, perjalanan 12 tahun Askring tidak bisa dilepaskan dari semangat gotong royong. Donasi yang terkumpul dari karyawan dan tamu kantor membuktikan bahwa kepedulian sosial masih hidup dan berdenyut di tengah komunitas.
“Harapan kami, anak-anak bisa membawa pulang kenangan indah dan motivasi baru. Bagi kami, inilah cara terbaik mensyukuri 12 tahun perjalanan Askring. Bukan dengan pesta semata, tapi dengan cinta dan kebersamaan yang meninggalkan jejak di hati,” tambahnya.
Perayaan sederhana namun penuh makna itu menegaskan bahwa usia bukan sekadar angka. Usia ke-12 bagi Askring menjadi momentum untuk semakin meneguhkan diri sebagai komunitas yang tidak hanya hidup untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk sesama. HUM/BAD