JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Kasus penganiayaan hingga tewasnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo oleh 20 rekannya di lingkungan TNI terus mendapat sorotan tajam.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, secara tegas mendesak TNI AD untuk melakukan investigasi menyeluruh dan transparan.
“Komisi I DPR RI memandang serius insiden ini. Kami mendesak agar proses investigasi oleh Polisi Militer Angkatan Darat dilakukan secara transparan, objektif, dan menyeluruh,” kata Dave.
Ia menekankan bahwa tidak boleh ada lagi praktik kekerasan, apalagi terhadap prajurit muda yang baru bergabung.
Lebih lanjut, Dave Laksono meminta Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) untuk memprioritaskan reformasi internal. Menurutnya, pembenahan budaya satuan sangat penting agar tidak ada lagi relasi senior-junior yang berujung pada kekerasan.
“Reformasi internal harus menjadi prioritas, demi menjaga marwah institusi dan keselamatan seluruh prajurit,” tegasnya. Dave juga menyatakan bahwa Komisi I DPR akan mengawal ketat kasus ini untuk memastikan keadilan bagi Prada Lucky.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengungkapkan detail mengerikan dari penganiayaan ini.
Sebanyak 20 tersangka yang berasal dari Teritorial Pembangunan 834 Wakanga Mere, Nagekeo, NTT, diketahui mengeroyok korban tanpa menggunakan alat.
“Tidak ada alat ya, lebih pada menggunakan anggota badan tangan ya,” ujar Brigjen Wahyu. Ia juga menambahkan bahwa tidak ada rekaman CCTV, tetapi sejumlah saksi yang selamat dari peristiwa tersebut membantu mengungkap kasus ini. HUM/GIT