JAMBI, Memoindonesia.co.id – Nama Misri Puspita Sari (23), wanita asal Jambi, kini menjadi sorotan tajam setelah ditetapkan sebagai salah satu tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Nurhadi, anggota Bidang Propam Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Jejak masa lalu Misri, yang dikenal memiliki segudang prestasi di Jambi, kini terkuak seiring bergulirnya kasus tragis ini.
Misri, atau yang kerap disebut dengan inisial M, menjadi perbincangan hangat menyusul terungkapnya kematian Brigadir Nurhadi di kolam renang sebuah vila di Gili Trawangan.
Ia diduga turut serta dalam pembunuhan yang melibatkan dua atasan korban, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra.
Menurut keterangan polisi, Misri tercatat sebagai warga RT 19, Kelurahan Murni, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi.
Namun, Lurah Murni, Nopriadi, mengaku tak mengenali sosok Misri secara pribadi karena ia baru menjabat dua bulan. Hal serupa juga diakui oleh Ketua RT setempat yang tak banyak mengetahui tentang Misri.
“Saya konfirmasi ke Ketua RT, dan tidak banyak yang tahu soal wanita ini. Yang kita dapat cerita bahwa dia pernah tinggal di RT 19 sama keluarganya, dan itu juga ngontrak,” kata Nopriadi, Kamis 10 Juli 2025.
Informasi lebih lanjut menyebutkan bahwa Misri memang tak lama tinggal di kawasan tersebut. Ia kemudian pindah dan tak pernah terlihat lagi.
“Empat tahun yang lalu pindah, dan Ketua RT kita sama sekali tidak pernah bertemu dengan yang bersangkutan,” tambahnya.
Penelusuran lebih mendalam menemukan bahwa Misri menghabiskan masa kecilnya di Kelurahan Legok, Danau Sipin, Kota Jambi, yang tak jauh dari alamat terbarunya.
Rumahnya, sebuah kontrakan dua pintu berdinding kayu di tepi jalan lorong, menjadi tempat tinggalnya sejak kecil hingga SMP bersama kelima saudara kandungnya. Keluarga Misri baru pindah setelah kematian sang ayah.
Seorang warga sekitar berinisial U mengaku Misri cukup akrab dengan warga di sekitar rumah lamanya.
“Dulu pernah tinggal di sini 10 tahun ada tapi sudah lama pindah sejak bapaknya meninggal,” ujar U. Namun, setelah Misri pindah, U tak lagi mengetahui alamat pasti maupun pekerjaannya.
Kabar penetapan Misri sebagai tersangka sontak mengejutkan pihak keluarga. Bibi Misri, yang enggan disebutkan namanya, mengaku syok saat mengetahui berita ini melalui YouTube.
Ia bahkan menyebut bahwa ibu Misri (IM) juga tertutup dan tak pernah menceritakan hal ini kepada keluarga. “Saya kaget pas tahu dari YouTube anak. Terus gak tahu lagi informasi apa-apa,” ujarnya.
Meskipun enggan berkomentar banyak mengenai kasus ini, sang bibi tak menampik bahwa Misri adalah sosok berprestasi semasa sekolah, khususnya di bidang modelling, dan dikenal memiliki perilaku yang baik.
“Saya ada ketemu (ibu M), tapi dia tidak pernah cerita dan saya juga gak bisa banyak bicara,” sambungnya.
Hingga kini, kasus kematian Brigadir Nurhadi masih menyisakan banyak pertanyaan. Meskipun Polda NTB telah menetapkan Kompol Yogi, Ipda Haris, dan Misri sebagai tersangka, polisi menduga Brigadir Nurhadi tewas di kolam Villa Tekek akibat penganiayaan. Namun, penyidik masih belum menemukan siapa pelaku utama penganiayaan tersebut.
“Adanya dugaan penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia. Di sana (villa Tekek) telah terjadi (dugaan penganiayaan terhadap) salah seorang personel Polda NTB (yang) ditemukan meninggal dunia di dalam kolam,” kata Dirreskrimum Polda NTB Kombespol Syarif Hidayat, Jumat 4 Juli 2025.
Hasil autopsi juga menunjukkan adanya sejumlah luka pada tubuh Nurhadi, termasuk patah pada tulang lidah korban yang diduga kuat akibat cekikan.
“Dugaan pelaku penganiayaan mengakibatkan Brigadir Nurhadi tewas masih kami dalami,” tambah Syarif. HUM/GIT