JOMBANG, Memoindonesia.co.id — Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Timur, Asep Heri, menggelorakan semangat transformasi digital di hadapan mahasiswa Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU), Jombang.
Dalam kuliah umum yang digelar di lingkungan Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan pada Senin, 30 Juni 2025, Asep menegaskan pentingnya keterlibatan aktif mahasiswa dalam mendukung percepatan digitalisasi layanan pertanahan.
“Mahasiswa tidak boleh hanya jadi penonton. Kita dorong mereka untuk turun langsung ke masyarakat, hadir bersama UNIPDU untuk menjawab kebutuhan pertanahan di Jombang,” tegas Asep.
Kuliah umum ini membedah secara gamblang bagaimana sistem pertanahan Indonesia tengah bergerak menuju era digital. Asep menjelaskan, transformasi ini bukan hanya soal teknologi, melainkan juga perubahan cara berpikir dan bertindak, terutama generasi muda yang akan jadi motor penggeraknya.
Rektor UNIPDU, Zulfikar As’ad, menyambut antusias ajakan tersebut. Menurutnya, kuliah umum ini menjadi momentum penting untuk membekali mahasiswa dengan wawasan praktis dan peluang nyata.
“Apa yang disampaikan Bapak Kakanwil bukan sekadar materi, tapi peluang. Ini akan memperkuat kontribusi lulusan UNIPDU untuk hadir dan bermanfaat di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ketua Yayasan Pendidikan UNIPDU, Zaimuddin W. As’ad, juga menegaskan pentingnya digitalisasi di sektor pertanahan. Ia menyebut, kehadiran Kakanwil BPN Jatim sangat ditunggu untuk menyuntikkan pemahaman sekaligus inspirasi baru bagi civitas akademika.
“Saatnya kita hijrah ke dunia digital. Kuliah umum ini bukan hanya menambah ilmu, tapi juga membuka cakrawala mahasiswa kami agar lebih peka terhadap isu-isu pertanahan,” tuturnya.
Transformasi digital di sektor pertanahan sendiri kini telah menyentuh 39 Kantor Pertanahan se-Jawa Timur yang sudah menerapkan layanan elektronik. Akses informasi kini lebih terbuka, cepat, dan transparan bagi masyarakat.
Namun, Asep menegaskan, keberhasilan digitalisasi tak lepas dari peran kritis mahasiswa sebagai pengawal perubahan. “Mereka harus hadir, peka, dan ikut mengawasi jalannya transformasi ini agar benar-benar menjawab kebutuhan publik,” tandasnya. HUM/BAD