JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), kini harus bersiap menghadapi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namanya secara mengejutkan terseret dalam pusaran kasus dugaan korupsi pengadaan iklan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) periode 2021-2023, sebuah kasus yang ditaksir merugikan negara hingga ratusan miliar rupiah.
“InsyaAllah secepatnya akan kami panggil, dan verifikasi,” tegas Pelaksana Harian Direktur Penyidikan KPK, Budi Sukmo Wibowo, Jumat 6 Juni 2025.
Budi Sukmo Wibowo menjelaskan bahwa pemanggilan Ridwan Kamil akan dilakukan dalam waktu dekat, meskipun jadwal pastinya belum bisa diperinci. Ia mengakui adanya keterbatasan sumber daya penyidik yang sedang banyak menjalani pendidikan, sehingga pekerjaan harus dibagi-bagi.
“InsyaAllah secepatnya, seperti yang saya sampaikan kemarin, akan segera dilaksanakan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan, atau klarifikasi terhadap hal-hal yang terkait dengan kasus BJB,” imbuh Budi.
Sebelumnya, Budi sempat mengisyaratkan bahwa pemeriksaan terhadap Ridwan Kamil bisa jadi dilakukan setelah perayaan Idul Fitri. “Bisa jadi setelah lebaran,” kata Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis 20 Maret 2025.
Kasus ini mulai mencuat ke permukaan saat KPK pada 10 Maret 2025 melakukan penggeledahan di rumah Ridwan Kamil. Penggeledahan tersebut terkait penyidikan kasus dugaan korupsi di Bank BJB, dan dari lokasi tersebut, penyidik bahkan turut menyita motor. Langkah ini menjadi indikasi awal keterlibatan nama besar dalam kasus yang mengguncang dunia perbankan daerah ini.
Dalam perkara dugaan korupsi Bank BJB ini, penyidik KPK telah menetapkan lima orang tersangka. Mereka adalah Yuddy Renaldi, Direktur Utama Bank BJB; Widi Hartoto, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sekaligus Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Bank BJB; Ikin Asikin Dulmanan, pengendali agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri; Suhendrik, pengendali agensi BSC Advertising dan Wahana Semesta Bandung Ekspress; dan Sophan Jaya Kusuma, pengendali Cipta Karya Sukses Bersama.
Penyidik KPK memperkirakan kerugian negara akibat dugaan korupsi di Bank BJB ini mencapai angka yang fantastis, yaitu sekitar Rp 222 miliar.
Keterlibatan Ridwan Kamil dalam kasus ini tentu akan menjadi babak baru yang menarik perhatian publik, mengingat posisinya sebagai mantan kepala daerah. Publik menanti transparansi dan keadilan dari KPK untuk mengungkap tuntas kasus mega korupsi ini. HUM/GIT