SURABAYA, Memoindonesia.co.id – Jan Hwa Diana, pemilik UD Sentoso Seal, kini tengah menghadapi dua kasus hukum berbeda yang menjeratnya nyaris bersamaan. Diana pertama kali ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penahanan ijazah milik mantan karyawan, dan kemudian terseret dalam kasus dugaan perusakan mobil, yang berujung pada penahanannya oleh pihak kepolisian.
Kasus pertama mencuat ketika seorang mantan karyawan UD Sentoso Seal mengadu kepada Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, bahwa ijazahnya ditahan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Menindaklanjuti laporan tersebut, Polda Jawa Timur langsung melakukan penggeledahan di gudang Sentoso Seal dan menemukan satu lembar ijazah.
Penemuan ini menjadi pintu masuk terungkapnya fakta mengejutkan: ratusan ijazah lain milik eks karyawan disimpan di rumah pribadi Jan Hwa Diana. Diana akhirnya menyerahkan seluruh ijazah tersebut kepada pihak kepolisian.
Berdasarkan hasil penyidikan, Penyidik Ditreskrimum Polda Jatim menetapkan Diana sebagai tersangka kasus penahanan ijazah pada Kamis malam, 22 Mei 2025. Hal ini dikonfirmasi oleh AKBP Suryono, Wakil Direktur Reskrimum Polda Jatim.
“Status yang bersangkutan sudah dinaikkan dari penyelidikan ke penyidikan, dan hari ini ditetapkan sebagai tersangka,” ujar AKBP Suryono.
Tak hanya berhenti di situ, Diana kembali tersandung kasus kedua. Kali ini, ia bersama suaminya dilaporkan atas dugaan perusakan mobil oleh seorang kontraktor. Kasus ini ditangani oleh Unit Jatanras Polrestabes Surabaya.
Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, Diana dan suaminya resmi ditetapkan sebagai tersangka pada 8 Mei 2025, dan langsung dilakukan penahanan. Informasi ini disampaikan oleh Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Rahmad Aji Prabowo.
“Untuk laporan tanggal 19 April 2025, inisial D dan H telah ditetapkan sebagai tersangka pada tanggal 8 Mei 2025 dan dilanjutkan dengan penahanan,” jelas Kompol Rahmad saat diwawancarai di Mapolrestabes Surabaya, Jumat, 9 Mei 2025.
Dengan dua status tersangka dalam dua kasus berbeda, nama Jan Hwa Diana kini menjadi sorotan publik dan aparat penegak hukum. HUM/GIT