JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan bertransformasi menjadi partai super terbuka melalui kongres yang dijadwalkan pada Mei 2025. Waketum PSI, Andy Budiman, mengungkapkan bahwa konsep ini bertujuan untuk menjadikan partai sebagai milik seluruh anggota, bukan hanya elite atau segelintir orang dalam partai.
Menurut Andy, partai super terbuka memberikan hak penuh kepada seluruh anggota untuk memilih ketua umum melalui sistem one man, one vote, yang akan diterapkan dengan sistem e-vote. Ia menyebut bahwa konsep ini sudah diterapkan di beberapa partai politik dunia, seperti Podemos (Spanyol), Five Star Movement (Italia), dan Pirate Party (Jerman).
“Sistem ini memastikan bahwa setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan hanya keputusan elite partai,” kata Andy pada Kamis, 6 Maret 2025.
Andy memastikan bahwa Partai Super Tbk—sebutan untuk konsep baru ini—tidak akan bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku. Kongres pada Mei 2025 akan menjadi langkah awal PSI dalam mengadopsi sistem partai super terbuka, termasuk dalam pengambilan keputusan politik dan sikap partai terhadap berbagai isu nasional.
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, sebelumnya pernah menyampaikan gagasan tentang Partai Super Tbk kepada para relawan. Kini, ia menegaskan bahwa konsep tersebut telah diakomodasi oleh PSI yang dipimpin oleh putra bungsunya, Kaesang Pangarep.
“Partai Super Tbk adalah partai yang benar-benar milik bersama, di mana pemilihan ketuanya dilakukan secara terbuka oleh seluruh anggota,” ujar Jokowi pada 5 Maret 2025.
Saat ditanya apakah Jokowi akan bergabung dengan PSI setelah transformasi ini, Andy Budiman hanya menjawab singkat, “Doakan saja.”
Dengan konsep baru ini, apakah Jokowi akan benar-benar bergabung dengan PSI? Nantikan perkembangan selanjutnya dalam kongres Mei mendatang. HUM/GIT