MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Seni Budaya
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Indeks
MemoIndonesia.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Hukum
  • Gaya Hidup
  • Foto
  • Indeks
Search
  • Kategori Berita
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum
    • Peristiwa
    • Pendidikan
    • Ekbis
    • Seni Budaya
    • Olahraga
    • Religi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Link Terkait
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2023 - MemoIndonesia.co.id

MAKI: Modus Konyol Korupsi Eks Pj Walkot Pekanbaru Banyak di Instansi Lain

Publisher: Redaktur 4 Desember 2024 4 Min Read
Share
Koordinator MAKI Boyamin Saiman.
Ad imageAd image

JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut modus korupsi yang dilakukan eks Pj Wali Kota (Walkot) Pekanbaru Risnandar Mahiwa sebagai perbuatan konyol. Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menilai modus penggunaan kas pemerintah dengan bukti fiktif sudah menjadi rahasia umum.

“Salah itu kalau dianggap modus konyol, karena itu sebenarnya rahasia umum sering terjadi. Istilahnya uang dipakai dulu terus nanti LPJ-nya dicarikan segala macam,” kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman kepada wartawan, Selasa 3 Desember 2024.

Boyamin menyebut modus korupsi seperti itu sebagai hal yang sangat lumrah di kalangan daerah. Dia berkelakar, bahkan jika pejabat daerah tak melakukan modus ini, justru dianggap ‘konyol’.

“Jadi kalau di pemerintahan daerah bahkan di beberapa oknum juga pemerintahan pusat pun ada modus begitu, sebenarnya tidak konyol, justru kalau tidak melakukan itu malah konyol, katanya begitu. Ini kalau versi oknum yang nakal tadi. Kalau tidak ‘korupsi’ dengan cara begitu malah konyol, dianggap bodoh karena tidak mau duit enak gitu,” ujarnya.

Baca Juga:  KPK Tangkap Gubernur Riau Abdul Wahid Saat Bersembunyi di Kafe

“Nah itu salah satu modus aja, model itu kan masih bisa apa istilahnya masih bisa dicari carikan bukti misalnya kwitansi meskipun fiktif, misalkan beli apa, beli apa, atau melakukan kegiatan apa. Kemudian disisihkan untuk nonbudgeter, ujung-ujungnya dibagi-bagi itu hampir rahasia umum,” tambahnya.

Lebih lanjut, Boyamin mengatakan KPK sebenarnya bisa saja menemukan banyak modus seperti ini di banyak daerah. Dia menyayangkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang selalu lolos dengan modus seperti ini.

“Jadi kalau KPK sekarang mengatakan itu modus konyol ya, berarti KPK telmi, telat mikir, atau tidak update perkembangan. Justru kalau mau ya hampir semua, bukan hampir semua ya, sebagian besar. Kalau KPK mau menelusuri itu hampir terjadi sebagian besar di pemerintahan kita, baik besar maupun kecil, itu kan yang kebetulan terendus oleh KPK di Pekanbaru, yang lain-lain kalau mau melacak dan menelusuri hampir dapat banyak KPK modus-modus begini,” katanya.

Baca Juga:  KPK Geledah Rumah Bos Maktour Disaksikan Keluarga, Isu Kehadiran Dito Ariotedjo Masih Misteri

“Nah itu yang kadang-kadang juga sangat disayangkan Badan Pemeriksa Keuangan BPK kadang-kadang hal itu juga tidak cermat, seakan-akan yang penting ada kuitansi, ada duit 10 juta ada kuitansinya beli AC misalnya untuk ruangan itu, padahal ternyata itu AC-nya udah berkali-kali dibelikan, masa setiap tahun beli AC?” sambungnya.

Sebelumnya, KPK melakukan operasi tangkap tangan di Pekanbaru. KPK mengatakan OTT itu terkait penggunaan uang kas pemerintah daerah dengan bukti fiktif.

“Informasi sementara itu terkait dengan penggunaan uang bendahara. Jadi kan di sistem keuangan daerah itu kan ada istilahnya pengeluaran dulu nanti buktinya dipertanggungjawabkan, uang pengganti mengisi brankas,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata kepada wartawan di Bali, Selasa 3 Desember 2024.

Baca Juga:  KPK: RK Tak Samarkan Kepemilikan Motor, Ditelusuri karena Ada di Rumahnya

Alex mengatakan uang dari bendahara daerah diambil secara tunai dan dibagi-bagikan. Setelah itu, katanya, barulah dibuat bukti pengeluaran fiktif.

“Salah satu modusnya itu tadi, ada pengambilan cash kemudian dibagi-bagi dengan bukti pengeluaran fiktif. Nah ini kan konyol,” ujarnya.

Alexander mengatakan belum menjelaskan detail apakah uang yang diambil itu ditujukan untuk Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa. Dia menyayangkan adanya kejadian tersebut.

“Kita belum tahu apakah uang itu untuk Pj-nya atau yang lain. Ini kami sayangkan,” tuturnya. HUM/GIT

TAGGED: Alexander Marwata, Boyamin Saiman, eks Pj Wali Kota, Koordinator MAKI, KPK, modus korupsi, OTT, Pekanbaru, Risnandar Mahiwa, Wakil Ketua KPK, walkot
Share this Article
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Wink0
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ad imageAd image

BERITA TERKINI

Kakanwil Ditjen Imigrasi Jatim, Novianto Sulastono, berbincang dengan stakeholder yang berkepentingan dengan De Imej.
Kanwil Imigrasi Jatim Luncurkan “De Imej”, Aplikasi Informasi Terpadu untuk Warga Negara Asing
18 November 2025
Kejagung Usut Dugaan Suap Permainan Pajak 2016-2020 di Jakarta
18 November 2025
Kejagung Geledah Sejumlah Lokasi Terkait Dugaan Korupsi Pajak 2016-2020
18 November 2025
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Belum Stabil, Polisi Tunda Pemeriksaan
18 November 2025
Raisa dan Hamish Daud Sepakat Berpisah Baik-Baik
18 November 2025
Ad imageAd image

NASIONAL

Kejagung Usut Dugaan Suap Permainan Pajak 2016-2020 di Jakarta
18 November 2025
Kejagung Geledah Sejumlah Lokasi Terkait Dugaan Korupsi Pajak 2016-2020
18 November 2025
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Belum Stabil, Polisi Tunda Pemeriksaan
18 November 2025
Arsul Sani Pamerkan Ijazah Asli di Tengah Tudingan Palsu, Bantah Semua Tuduhan
18 November 2025

TERPOPULER

Istri Penasihat Khusus Presiden Wiranto, Uga Wiranto, Meninggal Dunia
17 November 2025
Dea Lipa ‘Sister Hong Lombok’ Akui Dirinya Pria dan Putuskan Tidak Lagi Mengenakan Hijab
16 November 2025
Profil KGPH Mangkubumi, Putra Tertua PB XIII yang Dinobatkan Jadi PB XIV
17 November 2025
Polisi Dalami Dugaan Bully ke Pelaku Ledakan SMAN 72, 46 Siswa Diperiksa
17 November 2025

Baca Berita Lainnya:

Kakanwil Ditjen Imigrasi Jatim, Novianto Sulastono, berbincang dengan stakeholder yang berkepentingan dengan De Imej.
Imigrasi

Kanwil Imigrasi Jatim Luncurkan “De Imej”, Aplikasi Informasi Terpadu untuk Warga Negara Asing

Kejaksaan

Kejagung Usut Dugaan Suap Permainan Pajak 2016-2020 di Jakarta

Kejaksaan

Kejagung Geledah Sejumlah Lokasi Terkait Dugaan Korupsi Pajak 2016-2020

Peristiwa

Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Belum Stabil, Polisi Tunda Pemeriksaan

MemoIndonesia.co.id

Memo Indonesia adalah media online yang menyajikan beragam informasi dari seluruh sudut nusantara.

Quick Links
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
About US
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Karir
  • Redaksi

Copyright 2023 – MemoIndonesia.co.id

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?