SOLOK SELATAN, Memoindonesia.co.id – Inilah profil biodata AKBP Arief Mukti Surya Adhi Sabhara, Kapolres Solok Selatan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2001 yang juga jadi sasaran AKP Dadang Iskandar setelah menembak mati AKP Ryanto Ulil Anshar, Jumat 22 November 2024 dini hari.
AKP Dadang Iskandar yang menembak mati rekan sekantornya, Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar ternyata juga mengincar Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti.
Terlepas dari itu siapa Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti lebih jauh?
Profil
AKBP Arief Mukti adalah Kapolres Solok Selatan lulusan Akpol 2001 yang menjabat sejak tahun 2022 lalu.
Nama lengkapnya adalah AKBP Arief Mukti Surya Adhi Sabhara.
Di Akpol, Mukti satu angkatan dengan Kombespol Bismo Teguh Prakoso.
AKBP Arief Mukti memiliki istri yang bernama Ny Desty Arief Mukti.
Dalam pendidikan tingginya, AKBP Arief Mukti juga telah berhasil menyelesaikan studi S-2 Magister Kajian Ilmu Kepolisian di Universitas Airlangga.
Karier
Karier AKBP Arief Mukti sudah cukup malang melintang di dalam kepolisian tanah air.
AKBP Arief Mukti telah menjabat sebagai Kapolres Solok Selatan sejak tahun 2022 lalu.
Saat itu dirinya menggantikan AKBP Tedy Purnanto.
Sebelum menjabat sebagai Kapolres Solok Selatan, dirinya menjabat sebagai Kasubdit 1 Ditreskrimsus Polda Sumbar pada tahun 2021.
Dikutip dari berbagai sumber, sebelum dimutasi ke Polda Sumatra Barat, AKBP Arief Mukti ternyata juga pernah menjabat sebagai Kabag Ops Polres Lamongan pada tahun 2015.
Kemudian Ia diangkat menjadi Wakapolres Lamongan pada tahun 2017.
Setahun berjalan, Arief Mukti kembali dimutasi sebagai Wakasatlantas Polrestabes Surabaya.
Setelah naik pangkat dari Kompol menjadi AKBP, Arief Mukti pun diangkat menjadi Kasubdit Dalmas Polda Jatim tahun 2020, sebelum bertugas ke Polda Sumatra Barat.
Pada Juni 2022, AKBP Arief Mukti mendapat kepercayaan untuk menduduki posisi jabatan sebagai Kapolres Solok Selatan.
Rekam jejak karier AKBP Arief Mukti sebagai Kapolres Solok Selatan pun tak main-main.
Ia pernah mengungkap kasus peredaran obat terlarang narkoba jenis sabu seberat 32,61 gram dan ganja seberat 479 gram pada tahun 2024.
Saat itu, Polres Solok Selatan di bawah komando AKBP Arief Mukti juga menangkap 23 orang yang terkait dengan kasus narkoba tersebut.
Harta Kekayaan
Dilansir dari LHKPN KPK, AKBP Arief Mukti memiliki harta kekayaan sebesar Rp 2.931.000.000, ini rinciannya:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 2.500.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 150 m2/178 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA , HASIL SENDIRI Rp 2.500.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 890.000.000
1. MOBIL, MITSUBISHI PAJERO SPORT 2.4L DAKAR ULTIMATE Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp 690.000.000
2. MOBIL, JEEP CJ7 Tahun 1982, HASIL SENDIRI Rp 200.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 0
D. SURAT BERHARGA Rp 0
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 10.000.000
F. HARTA LAINNYA Rp 0
Sub Total Rp 3.400.000.000
II. UTANG Rp 469.000.000
III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp 2.931.000.000
Rumah AKBP Arief Mukti Diberondong 7 Kali Tembakan AKP Dadang
Setelah menembak mati AKP Ryanto Ulil Anshar, AKP Dadang Iskandar kemudian menembaki rumah dinas atasannya, Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti pada Jumat 22 November 2024 lewat tengah malam.
AKP Dadang memberondong tujuh kali tembakan ke rumah dinas Kapolres seusai menembak mati AKP Ryanto Ulil Anshar.
Tujuh selongsong peluru pistol milik AKP Dadang ditemukan di rumah dinas AKBP Arief Mukti.
Sementara dua selongsong peluru ditemukan di lokasi penembakan terhadap AKP Ulil di parkiran Mapolres Solok Selatan.
AKBP Arief Mukti diketahui selamat meskipun saat kejadian berada di dalam rumah.
Sementara AKP Ulil saat itu sudah terkapar kena dua peluru di pelipis dan pipinya. Nyawa perwira muda asal Makassar itu tidak berhasil diselamatkan.
Setelah menembak mati AKP Ulil dan kemudian memberondong tembakan ke rumah dinas Kapolres, AKP Dadang naik mobil dinas Polri keluar areal Polres Solok Selatan.
AKP Dadang kemudian menyerahkan diri ke Polda Sumatra Barat.
Dirkrimum Polda Sumbar Kombes Pol Andry Kurniawan membenarkan bahwa AKP Dadang melepaskan tembakan ke rumah dinas Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti.
“Kalau kita melihat jumlah lubang ada sembilan, dua di korban, kemudian tujuh di rumah Kapolres,” kata Andry saat jumpa pers di Mapolda Sumbar, Sabtu 23 November 2024 siang.
Beberapa kaca kamar di rumah dinas tersebut berlubang akibat peluru itu.
Adapun di rumah dinas kapolres hanya enam selongsong peluru yang ditemukan.
Andry mengatakan, di rumah dinas kapolres itu, pihaknya menemukan lima proyektil, sementara satu lainnya sudah berupa serpihan.
Andry menjelaskan, rumah dinas kapolres lebih kurang 20 hingga 25 meter dari Mapolres Solok Selatan.
Saat kejadian, posisi kapolres sedang berada di dalam rumah.
Namun Arief Mukti dipastikan tidak terkena tembakan.
AKP Dadang Mau Tolong Sopir Truk Hasil Tambang Ilegal
Motif sementara AKP Dadang Iskandar menembak mati Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar termasuk menjadikan AKBP Arief Mukti sasaran terungkap.
AKP Dadang Iskandar tidak senang dengan penegakan hukum yang dilakukan Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar terhadap rekannya.
Sebelum menembak mati AKP Ryanto Ulil Anshar, AKP Dadang Iskandar sempat menghubungi korban, tetapi tak direspons.
“Ketika yang bersangkutan (AKP Dadang) mencoba meminta tolong kemudian tidak ada respons, selanjutnya yang bersangkutan melakukan penembakan,” kata Dirkrimum Polda Sumbar Kombespol Andry Kurniawan saat jumpa pers di Mapolda Sumbar, Sabtu 23 November 2024 siang.
Belakangan terungkap bahwa dugaan pemicu AKP Dadang menembak AKP Ulil dan rumah AKBP Arief Mukti adalah sopir truk pengangkut hasil tambang ilegal galian C diamankan oleh Polres Solok Selatan.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumbar Kombespol Andry Kurniawan, sopir truk tambang ilegal yang diamankan dalam operasi penegakan hukum diduga memiliki hubungan dengan tersangka.
“Untuk yang ditangkap adalah sopir, kalau dari keterangan penyidik yang menangani. Untuk yang bersangkutan meminta tolong untuk bisa membantu,” kata Kombespol Andry Kurniawan dalam jumpa pers, Sabtu 23 November 2024.
Kombespol Andry Kurniawan, menyebut terkait kasus tambang ilegal dan diamankan satu orang sopir masih ditangani oleh Polres Solok Selatan.
Untuk ke depannya, apakah akan dialihkan ke Polda Sumbar, menunggu perintah dan keputusan pimpinannya.
“Untuk kasus tambang galian C, itu kebijakan pimpinan, untuk penarikan kasusnya dilimpahkan ke Polda Sumbar, sementara saat ini masih di Polres Solok Selatan,” ujar Kombespol Andry Kurniawan.
Terkait sopir yang diamankan Polres Solok Selatan, Kabid Humas Polda Sumbar Kombespol Dwi Sulistyawan, mempertegas dan menjelaskan bahwa merupakan seorang sopir truk dari tambang ilegal galian C.
“Sopir truk yang membawa hasil tambang galian C. Untuk yang punya tambang atau pemilik tambang masih didalami,” kata Kombespol Dwi Sulistyawan.
Dwi menjelaskan untuk keberadaan sopir truk tambang galian C tersebut masih berada di Polres Solok Selatan.
“Saat ini masih di Polres Solok Selatan. Kita (Polda Sumbar) hanya melakukan proses kasus penembakan, selebihnya masih di Polres Solok Selatan,” pungkasnya. HUM/GIT