SIDOARJO, Memoindonesia.co.id – Tim pemenangan pasangan calon (Paslon) Subandi-Mimik Idayana melaporkan aksi perusakan baliho kampanye mereka kepada Bawaslu Sidoarjo. Aksi vandalisme terhadap Alat Peraga Kampanye (APK) ini, menurut Ketua Bawaslu Sidoarjo, Agung Nugraha, dapat berujung pada hukuman pidana dengan ancaman 6 bulan penjara.
Perusakan baliho ini terjadi di wilayah Kecamatan Jabon dan Porong. Baliho resmi milik pasangan calon nomor urut 1 tersebut ditemukan dalam kondisi rusak, dengan bagian kepala gambar Subandi dan Mimik Idayana yang dibolongi. Selain itu, foto Calon Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Calon Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak juga ikut dirusak.
Nanang Haromain, juru bicara tim pemenangan Subandi-Mimik, bersama Sujayadi, telah menyerahkan barang bukti berupa gambar baliho yang dirusak kepada Ketua Bawaslu Sidoarjo. Nanang menjelaskan bahwa ada indikasi kuat bahwa kerusakan tersebut disengaja, bukan akibat faktor alam.
“Kami berharap kejadian perusakan ini tidak terulang, karena kami ingin kontestasi Pilbup Sidoarjo berlangsung dengan damai dan gembira,” kata Nanang, yang turut menyampaikan pesan dari Subandi agar para relawan dan simpatisan tidak terprovokasi oleh aksi vandalisme ini.
Ketua Bawaslu Sidoarjo, Agung Nugraha, menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan rapat pleno untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Bawaslu akan menyelidiki lebih lanjut untuk memastikan apakah APK yang dirusak merupakan alat kampanye resmi dari tim paslon atau bukan.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan penyidik dari kejaksaan dan kepolisian di Sentra Gakkumdu untuk memastikan tindakan selanjutnya. Ancaman hukumannya jelas, yakni 6 bulan penjara,” pungkas Agung. HUM/GIT