JAKARTA, Memoindonesia.co.id – Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyerahkan penentuan menteri di kabinet mendatang kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto. Kendati demikian, untuk target kursi bagi Golkar ke depannya, Bahlil menyinggung pernyataan ketum terdahulu Airlangga Hartarto soal target lima kursi menteri.
“Saya tidak pernah membuat target, tapi kalau cerita kan pengurus apa, ketua umum terdahulu kan, sudah ngomongkan kan. Jadi kita lihat lah perkembangannya,” kata Bahlil kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat 20 September 2024.
Bahlil menyerahkan keputusan terkait menteri ke Prabowo. Menurutnya hal itu adalah hak prerogatif presiden terpilih.
“Yang pertama kami menyampaikan bahwa penyusunan anggota kabinet, kami serahkan sepenuhnya kepada bapak presiden terpilih dalam hal ini Pak Prabowo,” ujar Bahlil.
Ia menyebut dalam pembicaraan di Golkar baru sebatas menyikapi tantangan bangsa ke depan. Bahlil mengatakan pembahasan penentuan menteri ada tanggal mainnya.
“Biarkan yang punya hak prerogatif yang akan menentukan siapa. Kami di dalam diskusi baru berbicara tentang bagaimana bangsa ini ke depan,” tutur Bahlil.
“Menyangkut dengan nama dan segala macam saya pikir tinggal tunggu mainnya saja,” sambungnya.
Airlangga Harap Golkar Dapat Jatah 5 Kursi
Mantan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sempat menginginkan partainya mendapatkan jatah lima kursi menteri di kabinet capres nomor urut 2 Prabowo Subianto nanti. Airlangga mengatakan hal itu dikarenakan Golkar menang di 15 dari 38 provinsi.
“Karena kami (Golkar menang) di 15 dari 38 (provinsi), maka kami kontribusi 25 persen. Nah, kalau 25 persen, bagi-bagi banyak sedikit ya bolehlah. Kalau yang kami sebut lima itu minimalis,” kata Airlangga di Nusa Dua, Badung, dilansir detikcom, Jumat 15 Februari 2024.
Airlangga menyebut kontribusi Golkar memenangkan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka sangat maksimal. Dia berharap kadernya disediakan ruang menjadi menteri.
“Jadi, Partai Golkar benar-benar di depan memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran,” katanya. HUM/GIT